SEORANG staf atau praktisi Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR Practisioner) adalah seorang profesional.
Seperti halnya profesi dokter, pengacara, dan wartawan, praktisi humas (harus) memiliki keahlian tertentu dan menaati kode etik profesi.
Apa saja keahlian atau keteramplan (skills) yang harus dimiliki praktisi humas atau staf Public Relations?
Keahlian utama yang wajib dimiliki Humas adalah keterampilan komunikasi (communications skills), baik komunikasi lisan, komunikasi tulisan, komunikasi personal, komunikasi media, maupun komunikasi visual.
Di era internet, Humas memasuki praktik Humas Online. Maka, humas pun dituntut menguasai internet, media online, website, dan media sosial atau pergautan internet bersama warganet (netizen).
Keahlian Humas (PR Skills)
Dilansir laman The Guardian, setidaknya ada lima keterampilan yang wajib dimiliki Humas:
1. Keterampilan berkomunikasi
Humas atau PR harus menjadi komunikator yang baik. Humas tidak hanya perlu menjadi pembicara yang percaya diri, tetapi juga pendengar yang baik.
Seorang Humas profesional juga harus peka terhadap nuansa halus dalam bahasa dan budaya, karena pekerjaan itu akan melibatkan komunikasi dengan berbagai orang di berbagai media (media sosial, secara langsung, melalui telepon dan secara tertulis) di berbagai wilayah yang berbeda.
2. Keterampilan penelitian (riset)
Seorang PR perlu menjadi peneliti yang baik untuk dapat berkomunikasi secara akurat dan otoritatif mengenai suatu subjek, sehingga sains atau lulusan sejarah, misalnya, akan ditempatkan dengan baik untuk memberikan keterampilan ini.
Praktisi Humas harus tetap mengikuti perkembangan terkini dan menikmati belajar tentang pasar baru.
3. Keterampilan menulis
Menulis adalah keterampilan tradisional praktisi Humas. Ia diharapkan menulis konten yang menarik untuk klien, baik itu artikel untuk majalah, studi kasus, ataupun siaran pers.
Humas profesional memiliki pemahaman tata bahasa yang sangat baik dan pengalaman menulis berbagai konten – mulai dari esai hingga presentasi dan briefing.
4. Pola pikir internasional
Ada peningkatan permintaan untuk keterampilan bahasa karena globalisasi bisnis. Misalnya, klien di Inggris mungkin tidak memiliki anggaran untuk program PR besar di pasar asing, tetapi memiliki kebutuhan mendesak untuk melibatkan konten dalam bahasa itu di situs web atau blog mereka.
Jadi, semakin banyak bahasa yang dimiliki oleh seorang profesional PR, semakin besar peluang mereka untuk posting internasional dan bisnis baru.
5. Kreativitas
Karier di PR akan memberi peluang yang tak terhitung jumlahnya untuk menjadi kreatif, tidak hanya dalam hal penulisan, tetapi juga dalam menghasilkan cara-cara baru untuk mempromosikan bisnis dan mendekati klien baru.
PR adalah profesi yang senantiasa membutuhkan ide-ide segar dan pemikiran lateral, sehingga memiliki gaya kreatif dapat menjadi keterampilan penting untuk membawa Anda menuju kesuksesan karier.
10 Keahlian Humas
Berikut ini keahlian yang harus dimiliki praktisi humas menurut Cutlip, Centre, dan Broom dalam Effective Public Relations dalam Komunikasi Antar Pribadi karya Dra. Yusriah Nasution, M.Pd.
1. Writing (Menulis)
Menulis adalah keahlian utama yang harus dimiliki seorang praktisi humas atau petugas PR. Bukan sekadar tulis-menulis sembarangan; tulisan harus memuat unsur “green journalism“.
Tulisan yang biasa dibuat oleh seorang petugas PR bentuknya sebagai siaran berita atau rilis pers (press release), “surat berita “(newsletter), korespondensi, laporan, buklet, naskah pidato, naskah radio dan TV, skrip film, artikel majalah dan buletin, informasi produk, dan sebagainya.
2. Editing (Mengedit)
Memeriksa komunikasi internal dan eksternal dalam bentuk publikasi. Mengedit adalah pekerjaan menyeleksi, menilai, dan memperbaiki tulisan, juga foto dan video, dari sisi bahasa (redaksional), desain, maupun isi (substansi).
3. Media Relations (Hubungan dengan Media)
Hubungan dengan media, memberikan informasi, menanggapi permintaan informasi, merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) humas.
Disebut juga hubungan pers, Humas harus menjalin hubungan baik dengan wartawan atau kalangan media untuk memelihara citra positif lembaga dalam pemberitaan media.
4. Special Events (Kejadian khusus)
Merancang dan menangani konferensi pres, pameran, open house, perayaan ulang tahun perusahaan, pengumpulan dana, konteks, penghargaan, dan sebagainya. Dalam hal ini, Humas juga memainkan peran sebagai penyelenggara acara (event organizer).
5. Speaking (Berbicara)
Berbicara mewakili organisasi atau merancang penampilan orang lain dihadapan publik. Humas harus mmenguasai keterampilan dasar pembaca acara (MC), juga menjadi pembicara yang baik karena dituntut tampil dalam konferensi pers atau wawancara.
6. Production (Produksi)
Humas harus terampil berkomunikasi dengan menggunakan keterampilan dan pengetahuan tentang multi media; termasuk seni fotografi, layout brosur,buklet, iklan institusional, publikasi periodikal, rekaman dan audit suara serta video tape, presentasi audio visual, dan lain-lain.
7. Research (Penelitian)
Praktisi PR harus mengumpulkan informasi sehingga memudahkan organisasi untuk merencanakan program sesuai kebutuhan publik, monitoring efektivitas program Humas selama pelaksanaan dan evaluasi dampaknya.
8. Programming & Counselling
Program dan bimbingan yang menentukan kebutuhan, prioritas, tujuaj, publik, sasaran dan strategi, bekerja sama dengan manajemen atau klien untuk proses pemecahan masalah.
9. Training
Melatih atau bekerja sama dengan wakil-wakil organisasi untuk membuat persiapan menghadapi media, presentasi dan pemunculan publik lainnya.
10. Manajemen.
Kegiatan administrasi operasi fungsi Humas, personalia, keuangan dan program.
Keahlian Humas Online
Di era internet, aktivitas kehumasan mau tidak mau dilakukan di internet. Praktisi PR pun dituntun menyesuaikan diri dan mampu menjalankan aktivitas kehumasan di internet yang dikenal dengan istilah Humas Online atau Cyber PR.
Menurut Bob Julius Onggo dalam Cyber Public Relations, E-PR (electronic public relations), Cyber PR, Online PR, atau PR on the net, adalah kegiatan kehumasan yang menggunakan internet sebagai media komunikasi.
Media internet dimanfaatkan oleh Humas untuk membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan publik (trust). Ribuan on-to-one relations dapat dibangun secara simultan melalui media internet karena sifatnya yang interaktif.
Kelebihan online PR, menurut Bob Julis, adalah:
- Komunikasi konstan
- Internet bekerja selama 24/7 (24 jam x 7 hari)
- Potensi target publik seluruh dunia – Pasar global
- Respons yang cepat
- Interaktif, komunikasi dua arah
- Hemat.
Sebagai tim, offline PR dan Departemen Pemasaran dapat menghasilkan 3R bagi lembaga atau perusahan:
- Relations—mampu berinteraksi dengan berbagai target audiens untuk membangun hubungan dan citra perusahaan.
- Reputasi—merupakan suatu seni dalam membangun reputasi online yang baik secara berkesinambungan.
- Relevansi—mengupayakan agar setiap inisiatif online relevan dengan target audiens korporat.
Melalui media online, Humas dapat menyampaikan siaran pers, artikel, foto, suara dan/atau video ke situs berita, dan dapat mengikuti diskusi dengan komunitas yang berkaitan atau berhubungan dengan core business organisasi.
Media online Humas antara lain:
- Milis (mailing list)
- Newsletter Elektronik (Ezine)
- Blog
- Twitter dan Microblogging
- YouTube.
Keahlian Humas Online
Karenanya, keahlian yang harus dimiliki humas untuk kegiatan Humas Online antara lain:
- Desain Grafis
- Konten Visual
- Analisis Data
- Media Sosial
- Monitoring Media Sosial
- Blogging
- Produksi & Edit Video
- Kreasi & Kurasi Konten