Membangun Strategi Humas Organisasi Nonprofit yang Efektif

Komunikasi Praktis
Membangun Strategi Humas Organisasi Nonprofit yang Efektif

Organisasi nonprofit (nirlaba), seperti lembaga amal dan organisasi sosial kemasyarakatan (ormas), penting memiliki bidang hubungan masyarakat (humas) atau public relations (PR). Berikut cara membangun strategi humas bagi organisasi nonprofit.

Apa pun bidangnya, organisasi sosial ini mengandalkan strategi hubungan masyarakat nirlaba yang efektif untuk berfungsi secara efektif, mendapatkan dukungan, dan mencapai misi mereka.

Saat ini, strategi humas organisasi atau lembaga apa pun, mengutamakan humas online atau memanfaatkan media online –website dan media sosial. Maka, kepemilikan situs web dan akun medsos menjadi keniscayaan bagi setiap ormas untuk membangun reputasi online, minimal untuk kehadiran online (online presence).
Secara umum, kegiatan humas organisasi sosial sama dengan humas lembaga apa pun dalam pemanfaatan media digital dan internet. Dalam organisasi profit (perusahaan), saat ini dikenal strategi pemasaran digital (digital marketing).

Tujuan Utama Humas Organisasi Nonprofit

Saat ini, tingkat informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya diproduksi oleh media tradisional dan sosial. Banyaknya informasi yang tersedia untuk publik telah menyulitkan banyak orang untuk membedakan antara fakta dan pernyataan yang salah. 
Sementara kepercayaan pada media dan sumber berita berfluktuasi selama bertahun-tahun, hanya 41% orang Amerika yang saat ini mempercayai media massa, menurut Gallup. 
Banyak orang telah mengembangkan ketidakpercayaan terhadap sumber media, hubungan masyarakat, dan profesional di bidang komunikasi karena keyakinan bahwa mereka menyebarkan berita palsu atau bias.

Mengingat lingkungan ini, saat membuat strategi hubungan masyarakat, organisasi nirlaba yang ingin mengembangkan kredibilitas harus mempertimbangkan untuk melakukan hal berikut:

1. Transparan

Karena publik cenderung tidak mempercayai media massa, penting bagi strategi humas organisasi nirlaba untuk berfokus pada penyediaan pesan yang jujur dan transparan mengenai siapa mereka dan apa yang mereka lakukan.
Profil lembaga secara lengkap wajib dipublikasikan di website organisasi, terutama susunan pengurus atau struktur organisasi dan visi, misi, serta program kegiatan lembaga. 
Pencapaian, penghargaan, dan program yang sudah berjalan juga dipublikasikan secara rutin di website dan medsos. 

2. Meningkatkan kesadaran 

Salah satu tujuan utama organisasi nirlaba adalah untuk meningkatkan kesadaran (awareness). Sementara beberapa organisasi nirlaba yang lebih besar dikenal di seluruh dunia dan didukung oleh yayasan terkenal, yang lain melayani komunitas lokal mereka. 
Khusus untuk organisasi nirlaba yang lebih kecil ini, penting bagi strategi hubungan masyarakat mereka untuk membuat komunitas mereka sadar akan kehadiran mereka.
Dalam kalimat lain, humas organisasi nonprofit harus gencar mengenalkan organisasi mereka kepada masyarakat dan pihak terkait.

3. Penggalangan Dana 

Organisasi nirlaba sering menggunakan sukarelawan (volunteer) serta karyawan yang dibayar. Terlepas dari apakah individu dibayar atau tidak, organisasi profit membutuhkan semacam dukungan keuangan untuk memungkinkan mereka bekerja atau menjalankan program sosial-kemasyarakatannya.
Penggalangan dana (fundraising) dan pertemuan dengan calon donor/donator menentukan apakah organisasi nirlaba dapat mencapai tujuan mereka atau tidak. 
Sangat penting bagi orang-orang untuk memahami tujuan organisasi selama penggalangan dana. Calon donatur ingin memahami bahwa sumbangan amal mereka digunakan untuk tujuan yang baik.

Strategi Humas Organisasi Nonprofit

Alih-alih mempromosikan produk untuk meningkatkan penjualan dan mengungguli pesaing di pasar—seperti yang dilakukan lembaga bisnis— organisasi nirlaba menggunakan humas untuk berbagi informasi tentang kehadiran, kiprah, dan tujuan mereka. 

Berikut ini adalah komponen penting dari strategi humas nirlaba yang efektif:

1. Tetapkan Tujuan dan Buat Rencana

Saat terlibat dengan media –dalam strategi hubungan media (media relations), penting bagi organisasi nirlaba untuk secara terbuka membagikan tujuan mereka serta rencana mereka untuk mencapai tujuan tersebut. 

Membahas tujuan jangka panjang dan jangka pendek itu penting, tetapi organisasi nirlaba juga harus memiliki rencana harian, bulanan, dan tahunan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Pahami Audiens Target Anda

Meskipun tergoda untuk mencoba dan menyebarkan kesadaran seluas mungkin, beberapa individu dan komunitas akan lebih mudah menerima tujuan organisasi nirlaba tertentu. 

Karena itu, penting bagi organisasi nirlaba untuk menentukan siapa target audiens mereka dan pesan serta taktik apa yang paling efektif untuk audiens tersebut.

3. Manfaatkan Berbagai Platform

Organisasi nirlaba besar dapat memilih untuk menjangkau audiens target mereka melalui platform yang berbeda dari penggunaan nirlaba yang lebih kecil. 

Namun, baik melalui acara komunitas, op-ed surat kabar, dari mulut ke mulut, wawancara radio, postingan media sosial, atau platform lainnya, penting bagi semua organisasi nirlaba untuk mempertahankan komunikasi yang teratur dan konsisten.

4. Kembangkan Hubungan Pribadi

Baik di acara penggalangan dana atau pertemuan pribadi, penting bagi donatur saat ini dan calon donatur untuk merasakan hubungan dengan organisasi nirlaba yang lebih dalam dari sekadar hubungan keuangan. 

Mengembangkan hubungan pribadi dengan donor sangat penting bagi organisasi nirlaba kecil, karena mereka sangat bergantung pada mereka.

5. Ahli Strategi Humas Nirlaba

Pakar humas berfungsi sebagai jembatan antara organisasi nirlaba dan publik. Jadi, penting bagi mereka untuk membangun strategi yang tepat sasaran. 

Spesialis humas nirlaba harus memulai dengan memiliki pemahaman menyeluruh tentang organisasi tempat mereka bekerja. Mereka harus memiliki hubungan yang terbuka dan berkelanjutan dengan mereka yang bertanggung jawab, sehingga mereka dapat lebih memahami tujuan masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Saat membangun strategi hubungan masyarakat nirlaba, individu harus berfokus pada perekrutan sukarelawan baru, mengedukasi publik dan komunitas tertentu, menggalang dana, menjangkau anggota baru dan calon donor, serta mengomunikasikan tujuan dengan cara yang jujur.

6. Tulis Siaran Pers

Humas organisasi nonprofit akan menyiapkan cerita dalam bentuk siaran pers (press release). Ini berarti Anda harus merencanakan, menulis, dan meninjau siaran pers Anda dengan semangat yang sama seperti yang Anda lakukan dengan daftar kontak media Anda.
Sementara perusahaan nirlaba mungkin memiliki firma hubungan masyarakat yang dapat diandalkan untuk tugas ini, waktu dan upaya yang Anda lakukan sekarang dapat berarti semua perbedaan antara kampanye yang berhasil atau gagal.
Jadi, luangkan waktu Anda, dan jangan takut untuk menyusun ulang atau meminta pendapat kedua. Misalnya, jika nirlaba Anda memiliki anggota dewan yang berpengalaman, minta mereka untuk membaca juga. Semakin banyak wawasan yang Anda terima, semakin baik.
Ingatlah untuk mengingat audiens target Anda saat menulis siaran pers Anda: kontak media seperti jurnalis atau blogger ingin diberi tahu tentang cerita tersebut dengan cara yang lugas dan mudah dicerna.
Meskipun Anda mungkin menargetkan sumber media online, para penulis ini tidak ingin membaca sendiri artikel umpan-klik. Mereka hanya membutuhkan detail inti. Lagi pula, tugas mereka adalah menulis cerita Anda dalam bentuk salinan yang menarik!
Terakhir, pastikan Anda menyertakan semua detail yang diperlukan dengan siaran pers Anda. Anda hanya membuat hidup seorang penulis lebih mudah jika Anda memasukkan informasi praktis seperti alamat situs web Anda dan saran tentang cara terbaik untuk menyumbang untuk tujuan Anda.

Demikian cara membangun strategi humas organisasi nonprofit yang dirangkum dari sumber LSU Edu dan sumber lainnya.

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading