9. Wawancara itu sebuah obrolan (conversation), bukan konfrontasi. Anda melakukan wawancara bukan untuk membuat narasumber tampak bodoh.
Wawancara itu sebuah obrolan (conversation), bukan konfrontasi. Anda melakukan wawancara bukan untuk membuat narasumber tampak bodoh.
10. Usahakan tidak melihat ke catatan. Jika hal itu Anda lakukan, narasumber mungkin akan terganggu. Lagi pula, sulit bagi Anda untuk membaca dan mendengarkan dalam waktu yang sama.
11. Jaga kontak mata sepanjang wawancara. Lakukan bahasa tubuh, seperti mengangguk tanda mengerti, sehingga narasumber memahami bahwa Anda paham dan tidak perlu penjelasan lebih jauh.
12. Usahakan mengajukan maksimum tiga atau empat pertanyaan. Wawancara bukan ekspedisi memancing.
13. Hanya ada enam pertanyaan mendasar: Siapa? Apa? Di mana? Kapan? Bagaiamana? Kenapa? (Who? What? Where? When? How? Why?)
14. Pertanyaan pendek lebih baik. Jangan pernah mengajukan lebih dari satu pertanyaan dalam sekali nanya.
Pertanyaan pendek lebih baik. Jangan pernah mengajukan lebih dari satu pertanyaan dalam sekali nanya
15. Pastikan kebenaran fakta yang Anda punya. Tidak ada yang lebih buruk ketimbang Anda dikatakan salah oleh narasumver –terutama ketika wawancara live.
16. Dengarkan. Narasumber mungkin ingin menggunakan wawancara Anda untuk mengatakan sesuatu yang penting dan tidak terduga.
17. Jika narasumber tidak senang dengan cara mereka menjawab pertanyaan tertentu, jangan minta dia melakukannya lagi, kecuali ada kesalahan faktual dalam jawaban atau ada risiko kebingungan serius.
18. Di akhir wawancara, sesulit apa pun wawancara dilakukan, selalu ucapkan terima kasih.
19. Selalu cek wawancara sudah direkam sebelum narasumber pergi. Sangat sulit melakukan wawancara ulang jika ada kesalahan teknis.
20. Ketika melakukan pengeditan, jangan ambil jawaban yang keluar konteks.
Demikian 20 Hot Tips Wawancara Berita/Jurnalistik untuk Wartawan. Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).*