20 Hot Tips Wawancara Berita untuk Wartawan

Komunikasi Praktis
20 Hot Tips Wawancara Berita untuk Wartawan

20 Hot Tips Wawancara Berita untuk Wartawan – Teknik Wawancara Jurnalistik.


Wawancara (interview) adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. (Wikipedia).

Secara bahasa, wawancara adalah (a) tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi; (b) tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan; dan (c) tanya jawab peneliti dengan narasumber. (KBBI).

Wartawan yang meliput peristiwa di lapangan (observasi) hampir selalu memerlukan wawancara –dengan narasumber pelaku, penitia, pembicara, korban, polisi, atau siapa pun yang terlibat dalam peristiwa atau bisa memberikan informasi untuk diberitakan.

20 Hot Tips Wawancara Berita untuk Wartawan

Berikut ini 20 tips perencanaan dan persiapan wawancara berita untuk wartawan dari Jaldeep Katwala yang menjadi wartawan sejak 1985.

Ia pernah menjadi reporter BBC, Channel 4, dan broadcaster Radio Netherlands. Tipsnya dimuat di Media Helping Media.

Perencanaan dan pelaksanaan wawancara

Perencanaan merupakan bagian terpenting dalam wawancara berita atau wawancara jurnalistik. Perencanaan meliputi a.l. topik, daftar pernyataan, dan pemilihan narasumber yang tepat.
  1. Wartawan harus melakukan persiapan wawancara. Persiapan adalah kunci keberhasilan apa pun. Ada pepatah, who doesn’t prepare he prepares to fail!
  2. Usahakan siapkan minimal tiga pertanyaan kunci.
  3. Usahakan hindari melihat catatan selama wawancara dan selalu mendengarkan apa yang dikatakan narasumber.

Tips wawancara berita untuk wartawan

1. Jangan pernah memberikan daftar pertanyaan kepada narasumber sebelum wawancara. Kita hanya boleh menyampaikan “general idea” tentang tema wawancara, tapi jika terlalu spesifik, maka hal itu akan membatasi Anda dalam bertanya saat wawancara.

2. Datang tepat waktu.

3. Selalu mengecek peralatan wawancara –recoderder, baterai, dll. — dan memastikannya “working” sebelum datang ke lokasi wawancara.

4. Perlakukan narasumber dengan baik dan “respek”. Sikap hangat tapi tidak “over antusistis” merupakan awal yang baik. Narasumber harus dihormati, apakah ia seorang presiden ataukah seseorang di jalanan.

5. Usahakan memilih lokasi wawancara yang kondusif, tidak terlalu brisik (too noisy) dan gangguan lainnya.

6. Anda bukan pusat perhatian. Anda ada di sana untuk mendapatkan perspektif narasumber, bukan mau “menggurui” narasumber.

7. Lakukan riset seperlunya, tapi jangan gunakan semua hasil riset untuk menjadi pertanyaan.

8. Ajukan pertanyaan terpenting lebih dulu. 

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading