Self Talk, Seni Komunikasi dengan Diri Sendiri

Komunikasi Praktis
Self Talk: Seni Komunikasi dengan Diri Sendiri

Dalam literatur komunikasi, level komunikasi pertama yang kita lakukan sehari-hari adalah komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication). 

Komunikasi dengan diri sendiri ini dikenal juga dengan istilah self talk, berbicara sendiri atau dialog dengan diri sendiri.

Self talk merupakan bagian dari Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) yang bertujuan untuk mengubah pandangan yang irasional menjadi rasional sehingga dapat mengubah pandangan negatif.

REBT pada dasarnya bekerja berdasarkan emosi. Artinya, teknik mengikuti emosi-emosi dasar manusia, akan tetapi pada saat yang bersamaan terapi ini mendorong kita untuk mengetahui jenis emosi yang membantu dan memisahkan emosi lainnya yang mencemplungkan kita dalam derita kepanjangan. 

Pengertian Self Talk

Self talk merupakan seni komunikasi dengan diri sendiri. Istilah ini lebih dikenal di dunia psikologi dan medis atau kesehatan, khususnya kesehatan mental.

Self talk adalah akar permasalahan psikologis yang paling utama. Dari situlah, kebiasaan, karakter, dan keyakinan seseorang terbentuk.

Selama Self talk seseorang tetap positif, dia tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif dari luar. Hal negatif dari luar hanya akan berdampak negatif terhadap diri kita jika diperkuat dengan self talk negatif.

Self talk adalah pembicaraan yang terjadi dalam diri seseorang. Dalam keseharian Self talk menguasai sebagian besar pembicaraan yang terjadi pada setiap individu. 

Hampir sepanjang waktu dan kondisi sadar self talk terjadi, bahkan pada saat seseorang berbincang dengan orang lain. Kita berhenti melakukan self talk hanya saat kita tertidur, pikiran kosong, atau jatuh pingsan.

Hal penting yang perlu kita sadari adalah keputusan untuk bersikap dan bertindak ditentukan oleh Self talk. Bahkan perintah dari orang lain hanya akan kita laksanakan setelah dipertimbangkan menggunakan self talk. 

Dengan demikian, pengertian self talk adalah dialog internal pada diri sendiri yang dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar dengan mengungkapkan pikiran, pertanyaan, serta gagasan, yang diucapkan dalam hati atau disuarakan secara lantang sehingga menjadi sugesti bagi diri sendiri. 

Self talk membantu diri sendiri menjadi lebih sadar dalam berpikir, merasa, dan bertindak.

Self talk adalah cara kita berdialog dengan inner voice diri sendiri saat menghadapi berbagai macam situasi. Self talk yang dapat kita lafalkan baik dalam hati maupun dengan suara lantang akan menjadi sebuah sugesti untuk diri.

Keputusan untuk bersikap dan bertindak ditentukan oleh self talk. Bahkan perintah dari orang lain hanya akan kita laksanakan setelah dipertimbangkan menggunakan self talk. 

Self talk dapat kita manfaatkan untuk membangun diri dan membangun kompetensi baru, dengan menggunakannya sebagai mekanisme pertahanan saat menghadapi masalah. 

Masalah yang ada pada diri kita cenderung memicu self talk negatif, kita dapat mengatasi self talk negatif dengan membantahnya, mengajukan bukti bantahan, dan terakhir mengambil tindakan positif. 

Dengan senantiasa melakukan hal tersebut, maka kita akan memiliki kebiasaan fokus pada hal positif, berbicara positif, dan bertindak positif. Jika kebiasaankebiasaan tersebut menjadi bagian dari perilaku keseharian kita, maka kita akan tumbuh menjadi pribadi yang positif. 

Jenis-Jenis Self Talk

Ada dua jenis self-talk, yaitu self-talk negatif dan positif. 

1. Self Talk Negatif

Dalam hal negatif, self-talk cenderung kepada pikiran yang bersifat pesimistis, tidak percaya diri, dan mudah menyerah. 

2. Self Talk Positif

Positive self talk adalah berdialog dengan diri sendiri menggunakan kalimat positif. Meski tidak terdengar di telinga, positive self talk dapat memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku diri sendiri.

Menurut Robert S. Weinberg, psikolog dari Miami University, seseorang yang memilki self talk positif tidak akan mudah putus asa, melainkan akan terus berusaha mencapai tujuan dengan menjadikan kegagalan atau kesalahan sebagai pelajaran.

Self Talk: Seni Komunikasi dengan Diri Sendiri

Manfaat Self Talk Positif

Dalam sebuah studi yang dihimpun dalam Journal of Personality and Social Psychology, self talk positif memiliki lima manfaat sebagai berikut.

1. Membantu berdamai dengan situasi yang tidak bisa dikontrol

Saat berhadapan dengan kondisi yang di luar kendali, seperti gugup saat presentasi di depan banyak orang, kita akan lebih sadar bahwa yang mampu mengendalikan kegugupan adalah pikiran-pikiran kita sendiri. 

Cukup dengan  memberikan energi optimistis pada diri dengan mengatakan “Saya mampu melewati ini” secara terus-menerus. 

Hasilnya, kita akan lebih fokus mengingat energi positif tersebut dan bahkan dapat menerima segala apapun kejadian yang ada di depan mata, termasuk kecemasan yang melanda.

2. Membantu meredakan stress

Seseorang yang sedang mengalami tekanan hidup berat hingga depresi cenderung merasa tidak berdaya. 

Dengan melakukan komunikasi kepada diri sendiri, dengan kalimat-kalimat positif, secara tidak langsung diri akan penuh penerimaan dan kepercayaan diri. 

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa mengatakan kalimat positif untuk diri sendiri dapat mengontrol stres.

3. Meningkatkan perfomansi diri

Para atlet yang akan berlaga, para artis yang akan membawakan lagu di depan panggung, dan para public figure yang terkenal sering menggunakan metode positive self-talk untuk meningkatkan kepercayaan diri di depan publik. 

Tidak hanya meningkatkan performansi public figure, seseorang yang sebelum menghadapi ujian terus mengatakan kata-kata positif untuk diri sendiri maka ia akan memperoleh kekuatan untuk mengatasi kepanikan. 

Hal tersebut dilakukan karena self-talk membantu diri mengurangi kecemasan serta meregulasi pikiran, perbuatan, dan perasaan seseorang.

Misalnya dengan mengatakan “Saya bisa memenangkan pertandingan ini!”, “Ayo, saya pasti lancar menyampaikan presentasi ini.”, dan “Saya sudah mempersiapkan hal ini dengan baik, hasilnya saya yakin pasti baik.”

4. Menjadi pribadi yang senantiasa beraura positif.

Segala halangan dan rintangan yang terjadi didepan mata dapat dengan mudah diubah mejadi hal yang positif hanya karena kita memandangnya dengan cara yang positif pula. 

Bahkan, mungkin kita sering menyalahkan keadaan jika tidak sesuai dengan harapan. Berdialog dengan diri sendiri menjadikan kita lebih fokus pada hal baik. 

Meskipun hal negatif tidak dapat dihindari, tetapi paling tidak kita mempunyai andil untuk mengontrol seberapa besar kita ingin menjadi diri yang positif.

5. Membantu diri melakukan self-reflection (refleksi diri).

Mengingat apa yang telah kita alami sembari memetik pelajaran dari setiap pengalaman membantu kita menjadi pribadi yang lebih matang. 

Salah satu jembatan untuk melakukan hal tersebut adalah dengan mengajak diri sendiri berbincang. Sudah sampai mana diri ini berproses, apa saja kekuatan dalam diri yang dapat dipertahankan, dan apa saja kekurangan diri yang dapat diperbaiki.

Setiap dari kita memiliki suara batin yang ingin didengar. Berbicara dengan diri sendiri (self-talk) memiliki peran yang signifikan untuk kekuatan mental sebab manusia rentan mengingat-ingat dan mengatakan hal negatif pada dirinya. Padahal, apa yang kita katakan terhadap diri sendiri, jika itu negatif, bisa lebih membahayakan daripada kejadian buruk yang kita alami.

Selain itu, kita juga lebih fokus untuk menilik sisi baik dari dalam diri dan menyayangi diri. Bentuk sederhana dari menyayangi diri dapat dimulai dari mengapresiasi dan memotivasi diri sendiri. 

Hal tersebut bisa diwujudkan dengan mulai mengutarakan kata-kata positif kepada diri dan menghapus kalimat negatif untuk diri. Contohnya adalah mengatakan “Saya bisa”, “Saya kuat”, “Saya akan berusaha dengan keras, pantang mundur”, dan kata bermakna positif lainnya.

Self talk positif juga akan membuat situasi yang ditakutkan mudah dilewati. Self talk positif dapat membantu mencari solusi dengan kepala dingin, juga memberikan efek yang membuat pikiran lebih sehat dan fokus terhadap suatu hal. 

Penting diingat, sesuatu yang positif akan membuahkan hasil yang positif pula.

Manfaat self talk positif lainnya adalah sebagai berikut:

1. Membantu diri untuk mengambil sisi positif dari suatu peristiwa.

Positive self-talk bukan berarti membohongi diri sendiri. Cara ini dilakukan agar seseorang terbiasa untuk melihat segala peristiwa dalam sudut pandang positif.

Misalnya, ketika peristiwa buruk terjadi karena kesalahan kita, melakukan positive self-talk akan membantu kita untuk mengambil sisi positif dari peristiwa tersebut. Ke depannya, kita bisa belajar dari kesalahan dan melakukannya dengan lebih baik, bukannya berhenti di tempat dan menyesali apa yang sudah terjadi.

2. Membangun kekuatan mental

Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang melakukan positive self-talk cenderung lebih kuat secara mental sehingga lebih terhindar dari kecemasan, stres, dan depresi. 

Positive self-talk juga dapat membuat seseorang lebih menghargai badan dan penampilannya, sehingga mencegah atau bahkan mengatasi gangguan makan.

Selain itu, orang dengan mental yang kuat juga akan mampu berpikir secara jernih dalam menghadapi kesulitan atau tantangan yang dialami. Hal ini membuat mereka tidak mudah terpuruk ketika mendapatkan cobaan.

3. Meningkatkan kualitas hidup

Membiasakan diri melakukan positive self-talk nyatanya dapat membuat hidup menjadi lebih berkualitas, lantaran kita akan menjadi lebih percaya diri dan menghargai diri sendiri. 

Selain itu, kebiasaan ini juga bisa membantu dalam menumbuhkan rasa optimistis, harapan, serta kedamaian dalam dirimu di berbagai situasi.

4. Menjaga kesehatan fisik secara keseluruhan

Selain menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup, positive self-talk juga berdampak baik bagi kesehatan fisik. 

Kebiasaan ini membuat tubuh menjadi lebih bugar. Daya tahan tubuh juga dapat lebih kuat dengan sering melakukan positive self talk.

Cara Kerja Self Talk

Sugara (2013) mengurutkan tahapan kerja self talk sehingga memengaruhi pikiran bawah sadar. Tahapan kerja self talk sebagai berikut:

  1. Pernyataan diri (self talk) akan menghasilkan tindakan.
  2. Suatu tindakan akan menjadikan kebiasaan bagi seseorang.
  3. Kebiasaan akan menjadi kareakter seseorang dan menjadi realitas dalam kehidupannya.
  4. Realitas seseorang akan menjadi belief (keyakinan) yang berharga bagi diri seseorang. 
  5. Sebuah keyakinan akan menentukan self talk seseorang.

Berdasarkan urutan di atas, self talk pada diri seseorang merupakan sebuah siklus yang mengendalikan seseorang. 

Siklus di atas menjelaskan bahwasanya realitas hidup seseorang sangat ditentukan sekali dari pola pernyataan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi dari keterangan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan apa yang akan terjadi 1 tahun dari sekarang, jika seseorang memiliki self talk yang positif dan dilakukan secara terus-menerus, seseorang tersebut akan menjadi jauh lebih positif daripada saat ini.

Sebaliknya self talk yang negatif juga bekerja dengan cara yang sama untuk membuat diri kita menjadi sangat negatif.

Self Talk dan Positive Thinking

Benar! Self talk positif adalah berpikir positif (positive thinking) atau berprasangka baik (husnuz zhan) dalam terminologi agama Islam.

Berpikir positif adalah cara menghentikan self-talk negatif untuk mengurangi stres. Berpikir positif membantu manajemen stres dan bahkan dapat meningkatkan kesehatan.

Apakah gelas Anda setengah kosong atau setengah penuh

Pertanyaan ini adalah ungkapan umum yang digunakan secara retoris untuk menunjukkan bahwa suatu situasi dapat menjadi penyebab munculnya optimisme atau pesimisme; atau umumnya digunakan sebagai uji lakmus untuk menentukan pandangan dunia seseorang.

Bagaimana Anda menjawab pertanyaan kuno tentang berpikir positif ini dapat mencerminkan pandangan Anda tentang kehidupan, sikap Anda terhadap diri sendiri, dan apakah Anda optimis atau pesimis – dan bahkan dapat memengaruhi kesehatan Anda.

Dalam sebuah survei terhadap 2.000 orang Amerika, perusahaan riset pemasaran OnePoll mengetahui bahwa dua pandangan ini dapat memiliki sifat karakter yang sama-sama kontras. 

  • Mereka yang mempunyai prinsip setengah penuh lebih ekstrover dan praktis; cenderung menggunakan otak kanan (otak yang memproses kreativitas untuk berimajinasi dan berpikir tentang seni), lebih outgoing (a friendly, easy personality).
  • Mereka yang melihatnya setengah kosong cenderung tertutup dengan kecenderungan yang lebih memberontak; lebih cenderung berpikir menggunakan otak kiri (lebih banyak memikirkan hal-hal yang analitis dan matematis), lebih introspektif.
Pikiran positif yang biasanya disertai dengan optimisme adalah bagian penting dari manajemen stres yang efektif. 

Berpikir positif tidak berarti bahwa Anda tetap berpegang pada pasir dan mengabaikan situasi hidup yang kurang menyenangkan. 

Berpikir positif berarti Anda mendekati ketidaknyamanan dengan cara yang lebih positif dan produktif. Anda pikir yang terbaik akan terjadi, bukan yang terburuk.

Pemikiran positif sering kali dimulai dengan self-talk. Self-talk adalah aliran pikiran tak terucapkan tanpa akhir yang mengalir di kepala Anda. 

Pikiran otomatis ini bisa positif atau negatif. Beberapa dari self-talk Anda berasal dari logika dan nalar. Self-talk lainnya mungkin timbul dari kesalahpahaman yang Anda buat karena kurangnya informasi.

Jika sebagian besar pikiran yang melintas di kepala Anda negatif, pandangan hidup Anda kemungkinan besar pesimis. 

Jika sebagian besar pikiran Anda positif, kemungkinan besar Anda adalah orang yang optimis – seseorang yang mempraktikkan pemikiran positif.

Manfaat kesehatan dari berpikir positif

Peneliti terus mengeksplorasi efek berpikir positif dan optimisme terhadap kesehatan. Manfaat kesehatan yang dapat diberikan oleh pikiran positif meliputi:

  • Peningkatan rentang hidup
  • Tingkat depresi yang lebih rendah
  • Tingkat kesusahan yang lebih rendah
  • Resistensi yang lebih besar terhadap flu biasa
  • Kesejahteraan psikologis dan fisik yang lebih baik
  • Keterampilan mengatasi yang lebih baik selama kesulitan dan saat stres

Satu teori mengatakan, memiliki pandangan positif memungkinkan Anda untuk mengatasi situasi stres dengan lebih baik, yang mengurangi efek stres yang berbahaya bagi kesehatan tubuh Anda.

Diperkirakan juga, orang yang positif dan optimis cenderung menjalani gaya hidup yang lebih sehat – mereka mendapatkan lebih banyak aktivitas fisik, mengikuti pola makan yang lebih sehat, dan tidak merokok atau minum alkohol secara berlebihan.

Mengidentifikasi pemikiran negatif

Tidak yakin apakah self-talk Anda positif atau negatif? Beberapa bentuk umum dari self-talk negatif meliputi:

1. Penyaringan. 

Anda memperbesar aspek negatif dari suatu situasi dan menyaring semua aspek positifnya. Misalnya, Anda mengalami hari yang menyenangkan di tempat kerja. Anda menyelesaikan tugas sebelumnya dan dipuji karena melakukan pekerjaan yang cepat dan menyeluruh. 

Malam itu, Anda hanya fokus pada rencana Anda untuk melakukan lebih banyak tugas dan melupakan pujian yang Anda terima.

2. Personalisasi. 

Ketika sesuatu yang buruk terjadi, Anda otomatis menyalahkan diri sendiri. Misalnya, Anda mendengar bahwa keluar malam dengan teman-teman dibatalkan, dan Anda berasumsi bahwa perubahan rencana itu karena tidak ada orang yang ingin berada di dekat Anda.

3. Menyesatkan. 

Anda secara otomatis mengantisipasi yang terburuk. Kedai kopi drive-through salah memesan dan Anda secara otomatis berpikir bahwa sisa hari Anda akan menjadi bencana.

4. Polarisasi. 

Anda hanya melihat hal-hal baik atau buruk. Tidak ada jalan tengah. Anda merasa bahwa Anda harus sempurna atau Anda gagal total.

Berfokus pada pemikiran positif

Anda dapat belajar mengubah pikiran negatif menjadi berpikir positif. Prosesnya sederhana, tetapi membutuhkan waktu dan latihan – Anda menciptakan kebiasaan baru. 

Berikut beberapa cara untuk berpikir dan berperilaku dengan cara yang lebih positif dan optimis:

1. Identifikasi area untuk diubah. 

Jika Anda ingin menjadi lebih optimis dan terlibat dalam pemikiran yang lebih positif, pertama-tama kenali area kehidupan Anda yang biasanya Anda pikirkan secara negatif, apakah itu pekerjaan, perjalanan sehari-hari, atau hubungan. 

Anda dapat memulai dari yang kecil dengan berfokus pada satu area untuk didekati dengan cara yang lebih positif.

2. Periksa diri Anda sendiri. 

Secara berkala sepanjang hari, berhentilah dan evaluasi apa yang Anda pikirkan. Jika ternyata pikiran Anda sebagian besar negatif, cobalah mencari cara untuk memutarbalikkannya secara positif.

3. Bersikaplah terbuka terhadap humor. 

Izinkan diri Anda untuk tersenyum atau tertawa, terutama pada saat-saat sulit. Cari humor dalam kejadian sehari-hari. Ketika Anda bisa menertawakan kehidupan, Anda merasa tidak terlalu stres.

4. Ikuti gaya hidup sehat. 

Usahakan untuk berolahraga selama sekitar 30 menit hampir setiap hari dalam seminggu. Anda juga dapat memecahnya menjadi 10 menit waktu dalam sehari. 

Olahraga secara positif dapat memengaruhi suasana hati dan mengurangi stres. Ikuti diet sehat untuk mengisi pikiran dan tubuh Anda. Dan pelajari teknik untuk mengelola stres.

5. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang berpikir positif.

Pastikan orang-orang dalam hidup Anda adalah orang-orang yang positif dan suportif yang dapat Anda andalkan untuk memberikan saran dan umpan balik yang bermanfaat. 

Orang yang negatif dapat meningkatkan tingkat stres Anda dan membuat Anda meragukan kemampuan Anda untuk mengelola stres dengan cara yang sehat.

6. Praktikkan self-talk positif. 

Mulailah dengan mengikuti satu aturan sederhana: Jangan mengatakan apa pun kepada diri sendiri yang tidak akan Anda katakan kepada orang lain. 

Bersikaplah lembut dan memberi semangat pada diri sendiri. Jika pikiran negatif memasuki pikiran Anda, evaluasi secara rasional dan tanggapi dengan penegasan tentang apa yang baik tentang Anda. Pikirkan tentang hal-hal yang Anda syukuri dalam hidup Anda.

Berikut beberapa contoh self-talk negatif dan bagaimana Anda dapat menerapkan twist berpikir positif pada mereka:

Self-talk negatif 

  1. Saya belum pernah melakukannya sebelumnya. 
  2. Itu terlalu rumit. 
  3. Saya tidak memiliki sumber daya. 
  4. Saya terlalu malas untuk menyelesaikan ini. 
  5. Tidak mungkin itu akan berhasil. 
  6. Itu perubahan yang terlalu radikal. 
  7. Tidak ada yang mau berkomunikasi dengan saya. 
  8. Saya tidak akan menjadi lebih baik dalam hal ini. 

Berpikir positif

  1. Ini adalah kesempatan untuk mempelajari sesuatu yang baru.
  2. Saya akan mengatasinya dari sudut yang berbeda.
  3. Kebutuhan adalah ibu dari penemuan.
  4. Saya tidak dapat memasukkannya ke dalam jadwal saya, tetapi saya dapat memeriksa kembali beberapa prioritas.
  5. Saya bisa mencoba membuatnya berhasil.
  6. Mari kita ambil kesempatan.
  7. Saya akan melihat apakah saya dapat membuka saluran komunikasi.
  8. Saya akan mencobanya lagi.

Berlatih berpikir positif setiap hari

Jika Anda cenderung memiliki pandangan negatif, jangan berharap menjadi optimis dalam semalam. 

Tetapi dengan latihan, pada akhirnya self-talk Anda akan mengurangi kritik diri dan lebih banyak penerimaan diri. Anda mungkin juga menjadi kurang kritis terhadap dunia di sekitar Anda.

Ketika keadaan pikiran Anda umumnya optimis, Anda lebih mampu menangani stres sehari-hari dengan cara yang lebih konstruktif. Kemampuan itu dapat berkontribusi pada manfaat kesehatan yang diamati secara luas dari berpikir positif.

Prasangka Baik (Husnuzhan)

Dalam perspektif Islam, self talk positif atau pikiran positif (positive thinking) disebut prasangka baik (husnuzhan).

Berbaik sangka atau berpikir positif (positive thinking) dianjurkan oleh Islam, sebagaimana berburuk sangka atau berpikir negatif menjadi hal yang dilarang oleh Allah SWT.

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang”. (QS Al-Hujurat:12)

“Dan mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu.” [QS. Al Baqarah: 216].

“Maka mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, sedang Allah telah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS. An Nisaa: 19].

”Allah Ta’ala berfirman: Aku menurut persangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika Ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu …” (HR. Al-Bukhari).

Abu Hurairah ra berkata: Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya berbaik sangka kepada Allah itu, sebaik-sebaik melakukan ibadah kepada Allah.”

Ibnu Mas’ud ra bersumpah: “Demi Allah tidak ada orang yang berbaik sangka terhadap Allah, melainkan pasti Allah akan memberikan kepadanya apa yang ia sangka, sebab kebaikan itu semuanya di tangan Allah, maka apabila Allah telah memberi husnuz-zhan, berarti Allah akan memberi apa yang disangkanya itu. Maka Allah yang memberinya husnuz-zhan [baik sangka] berarti akan melaksanakannya.”

Abu Said al-Khudry ra berkata: “Rasululloh saw menjenguk orang sakit, maka Rasulullah bertanya kepada orang yang sakit itu, ‘Bagaimanakah persangkaanmu terhadap Tuhanmu?’ Jawabnya, ‘Wahai Rasulullah, aku husnuz-zhan [baik sangka]’. Maka bersabda Nabi saw, ‘Sangkalah sesukamu kepada Allah, maka Allah selalu akan memberi apa yang disangkakan oleh orang mukmin’.”

Demikian pengertian self talk sebagai seni komunikasi dengan diri sendiri. Self talk positif adalah berpikir positif, berprasangka baik (husnuzhan), dan optimistis. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda merupakan self talk sekaligus pikiran positif.

Sumber:

  • https://pijarpsikologi.org/self-talk-seni-berdialog-dengan-diri-sendiri/
  • Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol, 2. No, 1. April 2019. https://media.neliti.com/media/publications/278555-implementasi-teknik-self-talk-untuk-meni-756dfb6b.pdf
  • https://www.alodokter.com/manfaat-positive-self-talk-dan-cara-melakukannya/
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/positive-thinking/art-20043950
  • https://womantalk.com/health/articles/menurut-studi-ini-perbedaan-sebenarnya-antara-setengah-gelas-penuh-atau-setengah-gelas-kosong-xVoNn/
  • https://kalbar.kemenag.go.id/id/opini/belajar-husnuzh-zhan/

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading