Cara Meningkatkan Skill Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Praktis

Keterampilan komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi sangat penting untuk sukses pergaulan sosial dan di tempat kerja. Postingan berikut ini membahas tips atau cara meningkatkan skill komunikasi interpersonal (interpersonal communication skill).

Cara Meningkatkan Skill Komunikasi Interpersonal
Komunikasi antarpribadi ini dilakukan semua orang, tanpa skill khusus sekalipun. Kita ngobrol dengan teman, kakak, adik, tetangga, atau dengan driver gojek, itu komunikasi interpersonal.
Meski tidak memerlukan skill khusus, meningkatkan keterampilan jenis komunikasi ini akan membuat kita kian efektif dalam berkomunikasi atau menyampaikan pesan.

Per definisi, komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang atau lebih secara langsung, tatap muka atau melalui media, melibatkan verbal dan nonverbal, serta umpan balik langsung dari komunikan kepada komunikator.

Cara Meningkatkan Skill Komunikasi Interpersonal

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal –kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif.

1. Mengatasi persepsi negatif

Kita harus melihat sesuatu dari sudut pandang kita, melihat dari sudut pandang orang lain, melihat dari sudut pandang netral atau tidak memihak, dan tidak mencampuradukan emosi pribadi pada saat berperilaku.

Kita melihat masalah dari tiga sudut pandang berbeda. Hal ini untuk membantu kita lebih empati dan berpikir terlebih dahulu sebelum menilai dan menyertakan emosi.
Untuk mempunyai kemampuan ini kita harus memiliki kemampuan mendengar. Untuk memahami kita perlu mendengarkan, menjadi pendengar aktif, mendengarkan dengan penuh perhatian. Mendengarkan bahkan jenis komunikasi terpenting agar kita memahami pesan yang disampaikan.

2. Mendengarkan

Mendengarkan yaitu memberikan perhatian terhadap pembicaraan orang lain. Dalam berbagai penelitian, kemampuan mendengarkan jauh lebih penting daripada kemampuan berbicara.

Kemampuan mendengarkan harus dimiliki oleh semua orang atau hubungan personal. Dua telinga dan satu mulut di kepala kita mengindikasikan kita harus lebih banyak mendengar daripada berbicara; atau mendengarkan dulu dua kali baru berbicara sekali.
Alasan kita untuk mendengarkan adalah:
– Memahami dan memperoleh informasi.  
Orang yang menguasai informasi akan memiliki kesempatan lebih besar untuk sukses.
Analisis terhadap kualitas informasi.

Kemampuan ini dibutuhkan agar dapat bertindak lebih tepat. Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan meningkatkan kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data, dan kemampuan mengolah informasi, sehingga kesimpulan atau suatu kondisi atau keadaan dapat diambil.

– Membangun dan memelihara hubungan. 

Orang yang memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik akan memiliki hubungan lebih baik dengan sesamanya.

– Menolong orang lain. 

Beberapa profesi mewajibkan kompetensi mendengarkan untuk dimiliki dengan baik, contohnya dokter, pengacara, psikolog, guru, atau lainnya.

Untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan adalah dengan cara:

  • Membuat kontak mata dengan pembicara,
  • Menghindari gerakan atau komunikasi nonverbal yang justru mengganggu atau tidak sesuai dengan maksud kita untuk mendengarkan,
  • Mengajukan pertanyaan,
  • Mengungkapkan kembali/konfirmasi
  • Menghindari interupsi,
  • Jangan berbicara terlalu banyak,
  • Membuat transisi yang baik antara menjadi pendengar yang baik dengan pembicara yang baik, empatik.

3. Menekan ego pribadi kita

Dengan menekan ego pribadi, maka kita dapat belajar untuk mencoba memahami orang lain. Setiap orang punya keunikan masing-masing, dan kita harus menerima fakta tersebut.

4. Pengetahuan

Ketika kita berusaha untuk mendekati orang lain, kita dapat memanfaatkan knowledge yang kita miliki terkait dengan keunikan yang dimiliki orang tersebut.

Contohnya kita berkenalan dengan seorang dokter, supaya interaksi berjalan dengan baik maka kita dapat memulai pembicaraan seputar kesehatan.

Intinya adalah membangunkomunikasi yang dapat menciptakan jalinan hubungan baik dengan orang lain.

5. Memperhatikan bahasa nonverbal

Ketika berkomunikasi dengan menggunakan bahasa verbal orang juga menggunakan bantuan gerak-gerik anggota tubuh seperti mata, tangan, kepala, dll.

Kemampuan memanfaatkan anggota tubuh merupakan aset komunikasi dan bukan sekedar tampilan fisik. Jika digunakan secara tepat dan benar, maka nonverbal akan menimbulkan rasa tenteram (bagi diri sendiri atau pendengar), memperjelas bahasa ujaran, dan akan menghasilkan dampak positif yang mungkin tidak diduga.

Sebagai contoh, cara berdiri, bergerak, menatap, dan tersenyum yang dimanipulasikan sedemikian rupa akan memberi nuansa komunikatif terhadap penampilan kata-kata.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bahsa nonverbal saat berkomunikasi, yaitu:

– Kontak mata.

Lakukan tatapan mata setiap saat, pada individu atau kelompok tertentu untuk memperoleh keyakinan bahwa mereka memperhatikan isi yang sedang dibicarakan untuk menumbuhkan rasa percaya diri sebagai pembicara.
Jika keberanian untuk melakukan hal ini belum ada, tujukanlah tatapan mata kebagian pendengar di barisan belakang. Kekhawatiran itu akan hilang selama berbicara sehingga akhirnya timbul keberanian menatap pada satu arah pendengar tertentu.

Jangan lupa memberi keseimbangan tatapan, bergantiarah. Jangan sekali-kali menatap ke bahan tertulis konten pembicaraan/menunduk selama berbicara.

– Gerakan tangan

Gunakan bahasa tangan untuk mengilustrasikan poin-poin ujaran yang disampaikan. Jangan menggunakan gerakan tangan yang menunjukkan kegelisahan atau sebaliknya membuat gerakan yang membuat pendengar menjadi tidak tenteram, misal, memutar-mutar pulpen dengan tangan atau mengetukngetukkannya di meja selama berbicara.

– Postur

Bergerak santai jika bicara sambil berdiri. Tapi jangan mondar-mandir dari satu sisi ke sisi yang lain terlalu cepat (seperti orang sedang adu lari) atau terlalu diatur (sehingga terkesan seperti pragawati). Rileks dan santai, jangan tegang.

Dalam berkomunikasi dihindari ada rasa beban. Kalau tidak akan terjadi ketegangan dan ketidakteraturan berbicara.

– Senyum. 

Senyuman akan menimbulkan keyakinan pada diri sendiri dan rasa akrab bagi pendengar. Selalu tersenyum sambil menceritakan humor yang terkait dengan bahan pembicaraan akan membuat pendengar benar-benar menikmati humor.
Ini penting buat pembicara. Sebab, jika humor tidak bersambut akan mengakibatkan hilang kontrol dan percaya diri pembicara juga akan hilang.
Apa pun konten pembicaraan yang akan disampaikan maka keberhasilannya akan bergantung pada kemampuan menggabungkan unsur isi pembicaraan, pengungkapannya dalam bahasa vokal, dan aksentuasinya dalam bentuk bahasa tubuh.

6. Perbanyak bertemu dengan orang-orang baru

Kemampuan komunikasi yang terasah membutuhkan suatu proses dan waktu yang panjang sehingga harus selalu dilatih. Semakin banyak kita menjalin hubungan dengan orang lain.

7. Menghindari judgement

Ketika judgement sudah ada, maka kita punya persepsi dan kesan mengenai orang lain, yang mungkin negatif. Oleh karena itu, jangan biarkan judgement menahan kita untuk memulai komunikasi. Berikan kesempatan pada orang lain untuk berinteraksi dengan kita.

8. Open minded

Belajarlah untuk menerima dan menghargai pendapat orang lain. Jangan langsung menolak pengetahuan baru yang berbeda dengan pengetahuan yang kita miliki.

Berkomunikasilah dengan serius, namun santai. Jika harus berdebat, lakukan dengan saling menghargai dan sopan.

9. Empati

Empati adalah sikap dimana kita dapat menempatkan diri seolah-olah kita berada di posisi lawan bicara. Bayangkan seolah-olah kita berada di situasinya., dan berikan respon yang tepat.

Empati kita terhadapnya akan menciptakan suatu hubungan yang positif. Empati ini harus terusmenerus dilatih. Biasanya, orang yang punya Emotional Quotient (EQ) tinggi, lebih pkitai dalam berempati.

10. Menghadapi konflik

Interpersonal skill kita sangat diuji ketika terjadi konflik. Kita dapat menjadi mediator dari pihak-pihak yang berkonflik. Lakukan dengan kepala dingin, supaya komunikasi berjalan lancar, agar masalah bisa diselesaikan dengan baik. Kita harus bersikap netral sekaligus bijak untuk dapat mengambil peran ini.

Pentingnya Skill Komunikasi Interpersonal

Mengutip laman Skills You Need, komunikasi interpersonal adalah keterampilan hidup kunci dan dapat digunakan untuk:
  • Memberi dan mengumpulkan informasi.
  • Memengaruhi sikap dan perilaku orang lain.
  • Bentuk kontak dan pertahankan hubungan.
  • Memahami dunia dan pengalaman kita di dalamnya.
  • Ekspresikan kebutuhan pribadi dan pahami kebutuhan orang lain.
  • Memberi dan menerima dukungan emosional.
  • Membuat keputusan dan memecahkan masalah.
  • Mengantisipasi dan memprediksi perilaku.
  • Mengatur kekuasaan.
Demkian cara meningkatkan skill komunikasi interpersonal.
Referensi:
  • Muhammad Ahmad Al-‘Aththar, The Magic of Communication, Jakarta: Zaman, 2012
  • Marheni Fajar, Ilmu Komunikasi dan praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009
  • Onong Uchjana Efendi, Ilmu komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006
  • Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta: Kanisius, 2003

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading