Pokemon Go Permainan Berbahaya

Komunikasi Praktis
Pokemon Go Permainan Berbahaya

Pokemon Go adalah permainan (game) yang memadukan antara media sosial dan dunia nyata. Banyak pihak menilai Pokemon Go sebagai permainan berbahaya akibat pengguna menggunakan GPS dan posisi selalu berubah-ubah.

Ketika pemain game Pokemon Go berada di ruang publik, seperti jalanan, trotoar, dan ruang publik lainnya, maka bisa memicu terjadinya crash antara pemain dan pengguna ruang publik.

Banyak pengguna Pokemon Go mengalami musibah saat bermain, seperti jatuh bahkan terjadi kecelakaan mobil akibat tidak fokus.

Pokemeon Go bahkan dinilai bisa mengancam keamanan nasional negara. Negara Timur Tengah mewaspadai bahaya Pokemon Go. Dilansir CNN, pemerintah Kuwait dan Uni Emirat Arab memperingatkan bahaya keamanan nasional jika pengguna memainkan game Pokemon Go.

Kementerian Dalam Negeri Kuwait, mengatakan, pengguna harus menahan diri untuk mengarahkan kamera ponsel saat menangkap Pokemon di lokasi penting seperti depan istana, masjid, fasilitas minyak, dan pangkalan militer.

Wakil Menteri Dalam Negeri Kuwait, Suleiman al-Fahd menegaskan, permainan ini berbahaya karena melibatkan pemanfaatan kamera dalam jarak yang dekat pada sebuah objek. Ponsel pintar pengguna disebutnya mentransfer gambar pada situs milik pihak ketiga.

Secara umum, Pokemon Go memang memanfaatkan teknologi peta digital dan GPS untuk menandai sebuah tempat sebagai Pokestop (tempat untuk mendapat peralatan menangkap dan melatih monster) juga Pokemon Gym (tempat untuk monster bertarung). Dengan teknologi yang sama game ini bisa mengetahui lokasi penggunanya.

Di Indonesia, pihak TNI AL melarang anggota bermain Pokemon Go. Dilansir Tribunnews, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Ade Supandi melarang seluruh anggota TNI AL bermain Pokemon yang berarti “Pocket Monster” atau “monster seukuran saku ini”.

Larangan dikeluarkan karena game Pokemon Go berbasis smartphone dan menggunakan Global Positioning System (GPS) untuk melacakan monster-monster Pokemon. Dikatakan, keberadaan masing-masing anggota TNI AL dapat dengan mudah terlacak apabila mengaktifkan game tersebut.

Larangan juga dikeluarkan Mabes Polri. Dilansir Berita Satu, Mabes Polri mengeluarkan larangan bagi anggotanya untuk bermain game Pokemon Go semasa berdinas. 

Korps baju cokelat itu juga melarang masyarakat untuk memasuki area markas polisi jika hanya sekadar untuk memburu pokemon.

“Polri juga bagian dari masyarakat luas artinya bisa saja Polri itu menggunakan aplikasi gamePokemon ini. Setelah dilakukan pengkajian termasuk diskusi bersama kapolri tentu hal yang perlu dicermati adalah apakah ini memberikan manfaat bagi Polri atau tidak,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Rabu (20/7/2016).

Mabes Polri juga tidak membenarkan kantor dan fasilitas kepolisian sebagai instasi pelayanan publik tapi dijadikan lahan permainan Pokemon Go.*

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading