Media Sosial Merusak Perkembangan Moral Remaja

Komunikasi Praktis
media sosial

MEDIA Sosial dinilai merusak perkembangan moral anak-anak. Demikian pandangan sebagian besar orang tua di Inggris seperti terungkap dalam sebuah laporan yang dirilis BBC.

Lebih setengah (55%) dari 1.700 orang tua dengan anak berumur 11 sampai 17 tahun sangat sepakat, media sosial menghambat atau bahkan merusak perkembangan moral.

Jajak ini merupakan bagian dari proyek Uiversitas Birmingham, Inggris tengah. Salah seorang peneliti, Blaire Morgan, mengaku sebagian temuan tersebut mengejutkan.

“Bukan hanya tingkat kesepakatan yang rendah bahwa media sosial dapat meningkatkan atau mendukung perkembangan karakter atau moral anak muda,” katanya.

“Sementara orang tua mengakui kebijaksanaan moral seperti cinta, keberanian, dan kebaikan, didukung oleh situs jaringan sosial, namun mereka enggan menyepakati bahwa situs-situs ini membawa pengaruh positif pada sifat anak.”

Hanya 15% menyatakan situs seperti Facebook berpengaruh positif pada karakter anak muda, sementara 40% khawatir atau sangat khawatir bahwa media sosial kemungkinan bisa membawa pengaruh merusak pada anak-anak.

Penelitian BBC permulaan tahun ini mengisyaratkan, anak berumur 10 tahun telah memiliki akun media sosial, meskipun batas waktu umur umumnya adalah 13 tahun.

Selain memiliki manfaat seperti sarana mencari kerja, sebelumnya banyak studi menunjukkan dampak negatif media sosial, seperti kehilangan konsentrasi alias “gagal fokus”.
Menggunakan media sosial secara berlebihan bisa membuat Anda sulit berkonsentrasi. Informasi menarik yang muncul di media sosial setiap detiknya bisa membunuh konsentrasi seseorang. Semakin aktif, semakin sering pula interaksi di media sosial yang membuat pengguna sulit berhenti.*

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading