Teknik Videografi: Cara Membuat Rekaman Video yang Bagus

Komunikasi Praktis
Teknik Videografi: Cara Membuat Rekaman Video

Video merupakan jenis konten digital. Cara membuat video dikenal dengan teknik videografi. Per definisi, videografi adalah proses pengambilan video atau gambar bergerak menggunakan media elektronik kamera.

Mengutip Adobe, videografi juga melibatkan proses pengeditan video dan pasca produksi juga. Jenis video antara lain video jurnalistik, video training atau tutorial, video dokumentasi acara, video dokumenter, dan video promosi. 
Belakangan, populer video podcast (vodcast, vidcast). Bagaimana teknik dasar videografi atau pengambilan gambar video? Berikut ini cara membuat reakaman video yang dirangkum dari berbagai sumber.

Teknik Videografi: Cara Membuat Rekaman Video 

Tidak hanya harus memiliki pengetahuan tentang kamera, jenis lensa, dan cara pengoperasiannya, seorang videografer wajib menguasai teknik dasar pengambilan gambar.

1. Teknik Pengambilan Gambar

Pengambilan gambar atau syuting harus dilakukan secara konsisten dan teratur untuk mendapatkan hasil video yang baik. Penggunaan banyak kamera membantu untuk mendapat gambar dari berbagai arah, khususnya saat melakukan pengambilan gambar di ruang terbuka.

Pada proses pengambilan gambar videografi penting memperhatikan posisi guna menjaga keseimbangan gambar di kamera. Posisi kamera harus tepat dengan sudut fokus semenarik mungkin agar penonton bisa menikmati latar video.

Teknik pengambilan gambar adalah teknik untuk memilih luas area pada frame foto. Mengutip Gramedia, beberapa macam teknik pengambilan gambar antara lain
  1. Extreme Long Shot — mencakup area yang sangat luas dan memasukkan objek di sekitar subjek utama. 
  2. Long Shot — menggunakan area yang memperlihatkan seluruh tubuh subjek tanpa terpotong frame. 
  3. Medium Long Shot — batas pengambilan gambar biasanya mulai lutut hingga kepala. 
  4. Medium Shot — gambar dimulai dari sekitar pinggang sampai kepala. 
  5. Close up — gambar diambil mulai bagian bawah bahu sampai kepala. 
  6. Big Close up — mulai dari leher sampai atas kepala. 
  7. Extreme Close up — hanya fokus pada satu bagian tertentu, misalnya mata, hidung, atau bibir.

2. Teknik Zoom

Pengambilan gambar dengan perbesaran. Teknik zoom membutuhkan gerakan yang lembut dan stabil. Biasanya penerapan teknik zoom dalam videografi hanya dilakukan oleh mereka yang sudah profesional.

3. Teknik Frame

Pengambilan gambar disesuaikan dengan frame yang tersedia. Frame mampu memberikan kesan yang menyatu dan menarik. Contohnya, saat subyek berada di tempat terbuka, seperti pantai atau taman, maka pengambilan gambar mencakup pantai atau taman itu.

4. Teknik Wide Shot

Teknik wide shot ditujukan untuk pengambilan latar belakang. Teknik ini dilakukan dengan membidik fokus dengan hal detail. Beberapa hal detail yang dimaksud bisa berupa cahaya lampu, kapal, atau lainnya. 

5. Teknik Sudut (Angle)

Untuk pengambilan sudut atau angle yang berbeda, biasanya digunakan footage

Footage adalah bagian dari film atau video yang diambil atau direkam. Sebuah stasiun berita TV mungkin memutar rekaman dramatis setelah tornado. 
Penggunaan teknik ini yaitu saat merasa gambar tidak dapat dimasukkan dalam editing. Bila ingin mendapat hasil maksimal dibutuhkan pengambilan gambar dengan memperhatikan jarak pandang.

Teknik pengambilan angle ini juga bisa memberikan detail pada subyek tertentu sekaligus menyampaikan inti informasi yang ingin disampaikan kepada penonton.

6. Hindari Efek

Agar mendapat kualitas video yang baik, biasanya videografer atau kameraman menghindari penggunaan efek. Pasalnya, penggunaan efek spesial cenderung membuat video lebih buram, terutama saat dilakukan zoom atau perbesaran.

Jika ingin menghadirkan efek tertentu dan komponen videografi lainnya, maka Anda bisa menambahkannya saat proses pengeditan. 

7. Menghindari Backlight

Backlight adalah cahaya matahari membelakangi subjek. Pengambilan gambar dalam kondisi ini membuat subjek terlihat gelap dan tidak terlihat jelas dalam gambar.

Kondisi backlight sekarang sudah bisa diatasi secara mudah. Misalnya dengan menggunakan kamera yang canggih. Solusi lainnya Anda bisa mencoba pengaturan cahaya sedemikian rupa yang diyakini mampu mengurangi efek backlight.

Teknik Merekam Video dengan HP

Handphone saat ini dilengkapi kamera untuk memotret dan merekam. Saat membuat rekaman video dengan HP, perhatikan tips berikut ini.

1. Posisi HP 

Hindari kontras dengan sumber cahaya, melawan sumber cahaya dan atur Angle yang menurut anda paling pas. Posisi horisontal akan jauh lebih baik dan enak saat ditonton nantinya baik di perangkat smartphone maupun laptop.
Jadi, jangan merekam video dengan posisi vertikal. Video vertikal memang terlihat bagus di smartphone, tetapi tidak di device lain. Layar komputer, televisi dan tampilan website memiliki tampilan landscape alias horizontal. Video vertikal akan terlihat sempit, kecil dan memiliki cakupan fokus yang tidak luas.

2. Jarak pengambilan

Untuk bisa mengambil video dengan kualitas bagus, cari posisi yang ideal jarak obyek yang akan kita ambil.

Semakin jauh jarak kita maka dapat dipastikan kualitas video akan kurang bagus. Mengingat kemampuan kamera smartphone yang terbatas.

3. Jangan gunakan Zoom

Smartphone memiliki fitur untuk memperbesar/jarak hasil video, namun sebaiknya hindari penggunaan zoom karena video yang dihasilkan akan rentan dengan guncangan dan blur.

4. Minimalisir guncangan 

Gunakan dua tangan waktu pengambilan video menggunakan smartphone. Cara ini bisa membantu untuk meredam guncangan yang bisa membuat kualitas video kurang fokus.

Teknik memegang HP cukup berpengaruh. Lebih bagus menggunakan alat bantuan seperti tripod yang sangat berguna untuk membuat video tetap stabil dan tidak berguncang.

Demikian teknik videografi dasar tentang cara membuat rekaman video yang bagus.

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading