Teknik Reportase Jurnalistik

Komunikasi Praktis
Teknik Reportase Jurnalistik

Teknik Reportase Jurnalistik adalah cara atau metode wartawan dalam mengumpulkan (collecting, gathering) atau memburu (hunting) bahan berita untuk ditulis dan dipublikasikan di media tempatnya bekerja. Written by Romeltea.

DALAM konteks definisi jurnalistik, Teknik Reportase merupakan tahap pertama sebelum penulisan (writing), penyuntingan (editing), dan publikasi/penyebarluasan (publishing) berita.

Dalam konteks proses pemberitaan (news processing), Teknik Reportase merupakan tahap kedua setelah perencanaan pemberitaan (news planning) –seperti rapat redaksi atau rapat proyeksi isu-isu yang akan diangkat dalam media– yaitu news hunting, news gathering, atau news collecting.

Pengertian Reportase

Reportase dapat diartikan sebagai proses pengumpulan data yang digunakan untuk penulisan karya jusnalistik (berita).

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, reportase artinya sebagai (1) pemberitaan; pelaporan: (2) laporan kejadian (berdasarkan pengamatan atau sumber tulisan).

Reportase berasal dari bahasa Inggris, reportage, yang artinya (a ) the act or process of reporting news; (b) something (as news) that is reported. Pengertian reportase lainnya: “writing intended to give an account of observed or documented events”. (Merriam-Webster Dictionary).

Arti reportase dalam bahasa Indonesia dan Inggris tersebut langsung merujuk pada aktivitas komunikasi jurnalistik, yaitu aktivitas wartawan dalam melaporkan peristiwa.

Teknik Reportase Jurnalistik

Teknik reportase terdiri dari tiga hal berikut ini:

  1. Observasi
  2. Wawancara
  3. Riset Data
  • Observasi yaitu wartawan langsung datang ke lokasi kejadian, mengamati, dan mengumpulkan data/fata kejadian tersebut.
  • Wawancara yaitu wartawan bertanya untuk menggali informasi atau keterangan kepada narasumber –pengamat, pelaku, saksi, korban, dan siapa pun yang memiliki informasi.
  • Riset Data (Studi Literatur/Riset Dokumentasi) yaitu wartawan membuka-buka arsip, buku, atau referensi terkait dengan berita yang akan ditulisnya.

Contoh Reportase
Wartawan datang ke lokasi aksi unjuk rasa. Di sana ia mengamati jalannya aksi demo, jumlah demonstrasn, tuntutan demonstran, menyimak orasi, mengambil “pernyataan sikap” (jika ada), mengambil foto/memotret (jika tidak ada fotografer), lalu wawancara pemimpin massa (korlap) dan sebagainya.

Pengumpulan data untuk naskah berita meliputi 5W+1H:

  1. What (kejadian/acara apa)
  2. Who (siapa yang mengadakan, menghadiri, dan mengisi)
  3. When (kapan/waktu)
  4. Where (tempat atau lokasi kejadian)
  5. Why (tujuan acara, latar belakang)
  6. How (bagaimana jalannya acara).

Dalam kasus aksi unjuk rasa, maka unsur berita 5W+1H tadi bisa disusun seperti ini:

  1. What = aksi unjuk rasa
  2. Who = organisasi, lembaga, atau massa pengunjuk rasa
  3. When = waktu unjuk rasa, misalnya “Senin (20/10/2013)”
  4. Where = tempat atau lokasi unjuk rasa, misalnya “di depan Gedung Sate Bandung”
  5. Why = tujuan unjuk rasa, penyebab unjuk rasa, dan tuntutan pengunjuk rasa
  6. How = bagaimana jalannya aksi unjuk rasa: bentrok dengan aparat, tertib, diguyur hujan, dsb.

Teknik Reportse merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki wartawan, selain keterampilan menulis berita (news writing skill) dan editing. Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).*

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading