Proses Komunikasi adalah serangkaian aksi yang menciptakan terjadinya sebuah komunikasi, khususnya tentang cara komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya.
Gambaran tentang proses komunikasi umumnya merujuk pada teori komunikasi yang dikemukakan Harod D. Lasswell.
Menurut ilmuwan politik dan ahli komunikasi asal Amerika Serikat ini, komunikasi adalah tentang “Siapa (mengatakan) Apa (kepada) Siapa (dalam) Saluran Apa (dengan) Pengaruh Apa”.
Who (says) What (to) Whom (in) What Channel (with) What Effect
Dalam rumusan definisi komunikasi tersebut, tampak jelas unsur-unsur komunikasi yang terlibat dalam proses komunikasi, yaitu:
- Who = Siapa = Komunikator
- What = Apa = Pesan (Message)
- Whom = Kepada Siapa = Komunikan = Objek Komunikasi = Sasaran
- What Channel = Saluran Apa = Media
- What Effect = Pengaruh = Dampak = FeedBack = Umpan Balik
Dalam perspektif komunikasi praktis, unsur terpenting dalam proses komunikasi tersebut adalah pesan (what/message). Karena adanya pesanlah sebuah proses komunikasi dapat berlangsung dan terjadinya komunikasi.
Proses Komunikasi Pendekatan Praktis
Seorang konsultan dan trainer di Amerika dan Irlandia, Elizabeth Tierney, yang juga penulis buku Business Ethics (Kogan Page) “menjabarkan” proses komunikasi dalam buku komunikasi praktis 30 Minutes… to Boost Your Communication Skills (Kogan Page Limited, London, 1997) yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 30 Menit… Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi (Elex Media-Gramedia, 2001).
Menurut Tierney, proses komunikasi terjadi dalam 7 langkah:
- Memiliki pesan
- Memilih di antara kata-kata, tindakan, dan citra
- Mengirimkan pesan
- Menerima pesan
- Menginterpretasikan pesan
- Bertindak terhadap pesan
- Sediakan umpan balik.
Berawal dari Pesan
Pesan adalah unsur terpenting dalam proses komunikasi. Pesan, menurut Tierney, adalah gagasan, pikiran, atau perasaan yang disampaikan pengirim (sender/komunikator = orang yang mengkomunikasikan pesan) kepada penerima (reciever/komunikan = orang atau sekelompok orang yang dituju oleh pengirim untuk menerima pesan).
Pesan meliputi hal yang sederhana, seperti “Halo”, hingga yang kompleks, seperti studi kelayakan atau pidato politik. Setelah seseorang memiliki pesan, ia akan memilih simbol antara kata-kata, tindakan, dan citra, yaitu apakan akan berupa pesan verbal, gambar visual, atau dengan isyarat.
Setelah menentukan salah satu pilihan tersebut, tahap berikutnya adalah mengirimkan pesan, apakah pesan tertulis (tulisan), menitipkan pesan kepada orang lain untuk disampaikan kepada yang dituju, dengan menelepon, mengirimkan email, atau dengan isyarat.
Jika pesan sudah disampaikan, maka kontrol berikutnya ada pada penerima pesan. Sang penerima akan menginterpretasikan, menerjemahkan, atau memahami pesan tersebut lalu bereaksi (bertindak) terhadap pesan sesuai dengan pemahamannya.
Ulasan ringkas mengenai proses komunikasi dengan pendekatan praktis di atas juga membawa kita pada pemahaman bahwa pesan, tema, topik, bahan, atau materi merupakan hal mendasar untuk terjadinya sebuah komunikasi, baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulisan, baik speaking maupun writing.
Dalam public speaking, misalnya, salah satu kunci sukses public speaking adalah penguasaan bahan (tema) pembicaraan.
Demikian juga dalam writing (menulis), salah satu kunci suksesnya adalah penguasaan tema dan kekayaan data (literatur). Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).*