PR Writing Era Digital: Penulisan Humas Online

Komunikasi Praktis
Penulisan Humas Online

Penulisan humas masa kini bukan sekadar menulis teks, tapi multimedia. Praktisi humas tidak cukup menguasai teknik menulis, tapi juga keterampilan baru.

SIARAN PERS belum mati. Press release isn’t dead. Demikian dinyatakan PR New Pro.

Namun, di era digital atau era internet dan multimedia ini, berlaku model baru penulisan humas online.

Harus ada pembaruan dalam menulis siaran pers:

  • Gunakan siaran pers multimedia (multimedia news release) dan sertakan elemen yang dapat dipublikasi ulang di situs berita dan blog. Sertakan infografis, vide, dan gambar resolusi tinggi sehingga target media Anda dengan mudah merepost.
  • Selalu pertimbangkan pengoptimalan mesin pencari (Search Engine Optimization/SEO). Ingat, press release sering disajikan di situs web instansi/perusahaan atau didistribusikan secara luas di media online. Masukkan kata kunci dan link ke sumber yang relevan.
  • Buatlah konten tulisan yang sederhana (simple) untuk di-share via media sosial. Pastikan headline atau alinea pertama siaran pers Anda tidak lebih dari 140 karakter.

Dari saran PR New Pro di atas, jelas penulisan humas masa kini bukan sekadar menulis teks, tapi multimedia. Praktisi humas tidak cukup menguasai teknik menulis (writing skills), tapi juga harus dilengkapi dengan keterampilan baru:

  • Desain
  • Fotografi
  • Videografi
  • Teknik SEO
  • Manajemen media sosial.

Selengkapnya: 10 Keterampilan yang Wajib Dimiliki Humas Modern

Untuk menguasai semua itu, praktisi Humas (PR Practisioner) bisa memulainya dengan blogging –membuat blog pribadi sebagai sarana melatih keterampilan menulis online dan edit gambar, video, trik SEO, dan menguasai dasar-dasar HTML & CSS.

Penulisan Humas Konvensional

Teknik Penulisan Humas (Public Relations Writing) adalah keterampilan menulis (writing skill) khas Humas/PR dalam menghasilkan naskah-naskah yang diperlukan untuk kepentingan pencitraan positif dan popularitas perusahaan/organisasi.

Tipe-tipe panulisan atau naskah PR dapat dibagi menjadi dua bagian:

  1. Berkaitan dengan Media Relations/Press Relations, seperti naskah press release (siaran pers), advertorial, dan press conference (press kit/media kit).
  2. Berkaitan dengan media promosi, informasi, dan komunikasi perusahaan/organisasi, seperti naskah untuk dipublikasikan di newsletter, in house magazine/Company Magazines, naskah laporan tahunan (annual report), company profile, leaflet, booklet, brosur, dan sebagainya.

Untuk menghasilkan naskah yang baik (good writing), Humas/PR harus memiliki keterampilan jurnalistik layaknya wartawan, seperti pemahaman tentang nilai berita (news values), bahasa jurnalistik (language of mass communications), kode etik jurnalistik, dan sebagainya.

Untuk kepentingan publikasi yang luas, Humas/PR membutuhkan peran media. Karena itu, diperlukan sebuah hubungan yang baik dengan kalangan pers/media massa (Press/Media Relations).

Agar hubungan itu tercipta dengan baik, Humas perlu mengenali dunia pers dengan baik pula, seperti karakteristik wartawan, format media, cara kerja wartawan/media, dan sebagainya.

Siaran Pers
Siaran Pers (Press Release, biasa disebut rilis saja) adalah naskah berita (data atau informasi tentang sebuah kegiatan –pra ataupun pasca) yang disampaikan kepada wartawan atau kantor redaksi media untuk dipublikasikan di media tersebut.

Dengan demikian, menulis siaran pers pada dasarnya sama dengan menulis berita seperti dilakukan para wartawan. Oleh karenanya, karakteristik dan struktur penulisan siaran pers sama dengan menulis berita.

Karakteristik siaran pers adalah memiliki “nilai berita” (news values), yakni aktual, faktual, penting, dan menarik. Struktur penulisannya pun sama dengan dengan penulisan berita, yakni terdiri dari head (Judul), dateline (baris tanggal), lead (teras berita), dan news body (tubuh atau isi berita).

Berita sendiri artinya adalah laporan peristiwa atau peristiwa yang dilaporkan oleh media massa.

Surat Pembaca
Surat Pembaca (letter to the editor) mirip siaran pers, terutama dalam hal teknis penulisan dan pengiriman. Yang membedakan adalah dalam hal isi dan tujuannya.

Isi dan tujuan surat pembaca biasanya merupakan tanggapan, sanggahan, klarifikasi, atau penggunaan Hak Jawab dan Hak Koreksi atas informasi yang dinilai salah dan merugikan.

Surat pembaca berupa tanggapan, biasanya diawali dengan mengutip berita atau surat pembaca yang sebelumnya sudah dimuat, sehingga pembaca dapat mengetahui latar belakang masalah yang diklarifikasi.

Surat pembaca sebagai klarifikasi atau penjelasan resmi, di era internet ini, bisa dimuat lengkap di situs resmi instansi/perusahaan, juga share di akun resmi media sosial. Tombol reply, like, dan comment di media sosial juga merupakan sarana surat pembaca era digital.

Advertorial (adv)
Advertorial = advertising dan editorial. Gabungan antara promosi dan opini atau pemberitaan tentang hal yang dipromosikan –produk, jasa, perusahaan, organisasi, aktivitas, atau program pemerintah.

Bentuk tulisannya bisa berupa berita, feature, atau artikel. Advertorial sering disebut iklan dalam bentuk pemberitaan atau tulisan panjang.

Jenis advertorial a.l. adv produk, adv jasa, adv perusahaan, dan adv pemerintahan. Sifatnya bisa informatif, eksplanatif, interpretatif, persuasif, argumentatif, dan eksploratif.

Brosur
Brosur (Brochure) adalah selebaran cetakan satu halaman kertas yang terlipat dua atau lebih, berisi keterangan, informasi, atau gambaran tentang sebuah perusahaan, instansi, produk, atau jasa, atau bisa juga berisi sebuah ide dan kegiatan.

Jenis selebaran promosi sejenis brosur adalah booklet, yakni buku kecil tanpa jilid/cover berisi informasi dan gambar tentang suatu produk atau jasa. Bisa juga terdiri dari beberapa lembar kertas sehingga menyerupai buku. Penyebarannya sama dengan brosur, yakni dibagi-bagikan langsung kepada publik.

Sarana promosi mirip brosur adalah flyer, pamflet, leaflet, atau poser, yakni lembaran utuh tanpa lipatan/tidak terlipat. Pamflet (ukuran satu halaman kertas print), leaflet (ukuran kertas kecil), dan poster (“surat tempelan”, ukuran kertas besar) disebarkan dengan cara ditempel. Flyer biasanya digantung.

Ada juga yang disebut folder. Bentuknya mirip map, namun berisi banyak informasi dan bagian dalamnya terdapat kantung untuk menyimpan aneka berkas seperti surat, brosur, leaflet, kartu nama, dan sebagainya. Folder dapat berfungsi sebagai tempat penyimpan berkas informasi atau promosi.

Press Conference/Media Kit
Konferensi Pers (Press Conference) – undang media untuk menyampaikan informasi, dilakukan tidak rutin, insidental sesuai acara yang digelar, baik sebelum maupun sesudah kegiatan.

Media Kit adalah bahan tertulis sehingga kalangan pers memiliki data akurat dan lengkap sebagai bahan berita. Bahan tertulis ini bisa berupa siaran pers, susunan acara, makalah, artikel, feature, bosur, proposal, atau informasi lengkap tentang kegiatan –tujuan, jadwal, target, kepanitiaan, daftar pengisi acara, dsb.—dan dimasukkan dalam sebuah map atau amplop besar.

Naskah Pidato
Naskah pidato biasanya dilakukan penulis khusus yang disebut scriptwriter. Namun, ada punya petugas humas yang ditugaskan menulisnya. Naskah pidato terdiri dari bagian pembukaan, isi, dan penutup.

Ditulis dengan gaya bahasa tutur (spoken words) atau gaya bahasa percakapan (conversational language) karena naskah itu untuk diucapkan, dibacakan, atau disuarakan.

Newsletter
Newsletter secara harfiyah artinya “laporan berkala” atau “surat berita”. Merupakan media informasi dan komunikasi internal sebuah lembaga, biasanya terdiri dari dua hingga delapan lembar kertas kwarto atau folio, tanpa cover seperti majalah atau buku. Isinya bervariasi mirip majalah, misalnya agenda dan berita kegiatan, artikel, feature, gambar, dsb.

Kini newsletter identik dengan “Subscription Box” di situs resmi lembaga. Sediakan kotak berlangganan agar pengunjung bisa mengikuti update posting situs lembaga Anda langsung via inbox email mereka.

In House Magazine
 In House Magazine atau Company Magazines adalah majalah internal sebuah lembaga/perusahaan. Desain atau tampilan dan rubrikasinya seperti majalah umum/komersil, namun isinya tentang informasi seputar “dapur” lembaga.

Mengelola In House Magazine, juga Newsletter, sama dengan proses manajemen media massa pada umumnya, yakni melalui proses redaksional dan membutuhkan keterampilan meliput dan menulis berita layaknya wartawan.

Inhouse Magazine era digital adalah situs resmi lembaga dengan jadwal terbit (update) kapan dan di mana saja. Majalah Internal cetak masih diperlukan sebagai dokumentasi tercetak.

Demikian PR Writing Era Digital: Penulisan Humas Online. Jelas, diperlukan kurikulum baru kehumasan untuk mencetak kader-kader humas modern yang relevan dengan tuntutan era multimedia. Wasalam. (http://www.komunikasipraktis.com).***

Referensi: Public Relation Writing: Pendekatan Teoritis dan Ptaktis. Penulis: Dr. Yosal Irianto & A. Yani Surachman, S.Sos. Penerbit Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006; Press Relation: Kiat Berhubungan dengan Media Massa. Penulis: Drs. Aceng Abdullah. Penerbit Rosdakarya, Bandung, 2000; Jurnalistik Terapan: Panduan Kewartawanan dan Kepenulisan. Penulis: Asep Syamsul M. Romli. Penerbit Baticpress, Bandung, 2004.*

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading