Personal Branding adalah pencitraan pribadi. Personal branding disebut juga personal image building atau membangun citra pribadi di mata publik. Hal ini penting bagi kesuksesan karier, bisnis, popularitas, eksistensi, dan kepercayaan diri.
Era internet memungkinkan semua orang melakukan personal branding melalui media sosial atau website pribadi (blog). Share, like, comment, dan status update juga merupakan bagian dari personal branding, disadari atau tidak.
Personal branding sebenarnya merupakan bagian dari strategi kegiatan
kehumasan atau Public Relation yang diterapkan bagi individu. Seperti yang dikatakan Kartajaya dkk (2005), brand (merek) bukanlah hanya produk, tetapi orang pun membuat dirinya menjadi sebuah brand.
Pengertian Personal Branding
Berikut ini pengertian Personal Branding lainnya:
- Personal Branding adalah sesuatu tentang bagaimana mengambil kendali atas penilaian orang lain terhadap anda sebelum ada pertemuan langsung dengan anda. (Montoya & Vandehey, 2008).
- Personal Branding adalah kemampuan menggunakan atribut-atribut secara bebas yang menunjukkan kemampuan anda dalam mengatur harapan-harapan yang ingin orang lain terima dalam pertemuannya dengan anda. (Mobray, 2009)
Brand atau merek merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen terhadap sebuah produk dan kinerja dari produk serta apa saja yang berarti bagi konsumen. Merek ada di dalam pikiran konsumen dan nilai sebenarnya dari merek yang kuat adalah kemampuannya untuk menangkap keinginan dan kesetiaan dari konsumen (Kotler, P. dan Amstrong, G., 2006).
Elemen Personal Branding
1. Diri Sendiri.
Seseorang dapat membentuk sebuah personal branding melalui sebuah polesan dan metode komunikasi yang disusun dengan baik. Dirancang untuk menyampaikan dua hal penting kepada target market, yaitu:
– Siapakah seseorang tersebut sebagai suatu pribadi?
Personal Brand adalah sebuah gambaran mengenai apa yang masyarakat pikirkan tentang seseorang. Hal tersebut mencerminkan nilai-nilai, kepribadian, keahlian dan kualitas yang membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya.
2. Promise.
Personal Brand adalah sebuah janji, sebuah tanggung-jawab untuk memenuhi harapan yang timbul pada masyarakat akibat dari personal brand itu sendiri.
Sebuah personal branding yang baik akan mampu menciptakan suatu relasi yang baik dengan klien. Semakin banyak atributatribut yang dapat diterima oleh klien dan semakin tingginya tingkat kekuasaan seseorang, menunjukkan semakin baiknya tingkat relasi yang ada pada personal branding tersebut.
Tujuan Personal Branding
Ada tiga alasan utama pentingnya membangun personal branding:
Setiap orang butuh kepercayaan dari orang lain. Tanpa kepercayaan, tidak akan ada orang lain yang peduli dengan Anda, jika tidak punya bukti nyata untuk membuktikannya.
Karena itulah, sangat penting bagi Anda untuk membangun personal branding untuk bidang yang Anda tekuni. Harapannya orang akan percaya kepada Anda. Jika sudah ada kepercayaan, maka langkah Anda untuk menjual diri Anda dan keahlian Anda akan lebih mudah.
2. Anda membutuhkan pengakuan dari orang lain
Selain kepercayaan dari orang lain Anda juga butuh pengakuan. Anda butuh diakui eksistensinya di bidang tertentu yang Anda kerjakan. Percaya saja tidak cukup, jika tidak ada pengakuan.
Jika Anda memiliki brand yang bagus orang bukan hanya percaya pada Anda tapi juga mengakui eksistensi Anda. Dengan begitu orang akan lebih respek dengan diri Anda. Kalau respek sudah Anda dapat, maka peluang Anda untuk menjual diri Anda kepada orang lain, juga akan semakin mudah.
3. Anda membutuhkan orang lain untuk menggunakan jasa atau produk Anda jual
Jika Anda menjual diri Anda, keterampilan atau jasa Anda, maka hal yang Anda harapkan pastilah orang lain mau menggunakan jasa Anda. Biasanya masyarakat di luar sana hanya mau menggunakan jasa kita jika brand yang kita miliki kuat.
Contoh sederhana, di Indonesia ini banyak sekali internet marketer yang memasarkan pelatihan atau produk yang mereka buat kepada masyarakat luas. Tapi di antara sekian banyak internet marketer tersebut, semua pasti sukses menjual pelatihan dan produknya? Jawabannya, belum tentu.
Mungkin benar saat ini sudah banyak orang yang ahli internet marketing, tapi masalahnya tidak semua orang tahu tentang hal itu. Tidak semua internet memiliki branding yang baik.
Untuk itulah jika Anda ingin semakin ingin dikenal banyak orang di bidang yang Anda tekuni.
4. Promosi
Memberitahu orang lain tentang siapa diri kita, apa yang kita lakukan, apa yang membuat kita berbeda, bagaimana kita membuat nilai untuk mereka dan apa yang mereka harapkan ketika mereka berhubungan dengan kita.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Personal Branding
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi personal branding seseorang sebagai berikut:
1. Passion
Passion terkait dengan gairah pada satu bidang atau aktivitas yang Anda tekuni. Passion itu penting, karena sebelum Anda membangun personal branding Anda harus berpikir ekstra keras.
Anda harus bertanya kepada diri Anda sendiri “ingin sebagai apa saya ingin di kenal olah masyarakat luas?”. Hal itu akan mudah Anda temukan jika Anda sudah memiliki passion pada bidang atau aktivitas tertentu yang akan menjadi branding Anda.
Bagaimana jika belum? Tidak ada pilihan lain kecuali Anda menemukan passion Anda. Cari tahu bidang atau aktivitas apa yang paling Anda cintai.
2. Integritas
Integritas adalah bersatunya pikiran, perkataan, dan perbuatan. Henry Cloud menjelaskan ketika berbicara tentang integritas, maka berkaitan tentang menjadi orang yang utuh dan terpadu. Kunci integritas yaitu kejujuran, komitmen, dan perilaku secara konsisten.
3. Keahlian atau kualitas
Faktor ketiga yang mempengaruhi personal branding Anda adalah keahlian atau kualitas. Jika Anda ingin personal branding yang kuat, mutlak diperlukan keahlian atau kualitas serta keunikan.
Proses dan Tips Personal Branding
adalah “produk” yang baik. Produk di sini dapat berupa keahlian, attitude, penampilan,
cara bicara dan tentu saja yang tidak kalah penting adalah reputasi.
diperlukan cara mengkomunikasikan reputasi atau produk tersebut. Dalam hal
komunikasi ini terdapat banyak caranya seperti misalnya menulis artikel, menjadi
pembicara, mengajar, terlibat dalam organisasi profesi, memiliki online networking
atau blog dan sebagainya.
dan kesukaan seseorang. Seseorang yang lebih senang menulis akan lebih memilih
menulis artikel dan yang senang sebagai pembicara akan memilih menjadi pembicara
(Catur, 2011).
1. Membuat website pribadi (blog)
Blog membuka kemungkinan Anda dikenal orang jauh lebih mudah. Dengan membuat blog, Anda bisa menulis apa saja yang sesuai dengan keahlian Anda dan tunjukkan kepada orang lain.
Semakin rajin Anda menulis, maka semakin cepat pula Anda terindeks dan mendapatkan peringkat di mesin pencari. Hal ini memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari.
2. Membuat Buku
Tidak bisa dipungkiri bahwa buku sampai saat ini bisa membantu seseorang dalam membangun personal branding.
Anda bisa perhatikan betapa banyak trainer dan motivator bermunculan lantaran mereka menulis sebuah buku. Ini membuktikan buku bisa menjadi saran yang baik untuk membangun personal branding.
3. Microblogging
Microbloggin dapat membentuk personal
branding seseorang. Pembentukan personal branding tersebut dapat dilakukan melalui
tulisan yang dibuat dalam microbloggingnya. Pembentukan personal branding tersebut
yang dilihat dari tema tulisan, jumlah komen/retwitt, jenis tulisan, keunikan tulisan dan
arah tulisan.
Semua orang memiliki personal brand, baik apakah Anda sengaja membangunnya atau tidak karena ada saatnya orang-orang akan membicarakan Anda. Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).
Referensi:
- Montoya, Peter. 2002. The Personal Branding Phenomenon. Personal Branding Press. Graham Wilson, London.
- Haroen,Dewi, Personal Branding, Kunci Kesuksesan di Dunia Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2014.
- Birowo, Mathilda&IndahSukotjo (2014) ,Brand Yourself, Jakarta , PT Grasindo.
- Pamungkas, Indra Novianto Adinayu , Brandology, (2016). Deepublish , Jogjakarta.
- JMA Vol. 18 No. 2 Oktober – November 2013