Penulisan Kata Insya Allah yang Benar

Komunikasi Praktis
Penulisan Kata Insya Allah yang Benar
ADA “perdebatan” tentang penulisan kata “Insya Allah”  (إن شاء الله)  yang benar. Satu pihak mengacu pada “bahasa tutur” atau “cara pengucapannya”, sehingga menuliskannya “Insya Alloh“. Satu pihak mengacu pada kaidah bahasa Arab sehingga menuliskannya “In shaa Allah“. Mana yang benar?
Jika yang dimaksud “benar” adalah sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia, maka penulisan yang benar adalah “Insya Allah”. Transliterasi huruf Arab “Sya” dalam bahasa Indonesia menjadi “Sy”, sebagaimana “Asyhadu” atau “Syariat”.

In Sya’ Allah (إن شاء الله) adalah ucapan seseorang dalam Bahasa Arab memiliki arti “Jika Allah Mengizinkan” atau “Jika Allah menghendaki”. 


Kata atau frasa insya Allah terdapat dalam Al-Quran, yakni “Syaa Allah
 
Ÿwur £`s9qà)s? >äô“($t±Ï9
’ÎoTÎ)
×@Ïã$sù šÏ9ºsŒ #´‰xî ÇËÌÈ   HwÎ) br& uä!$t±o„
ª!$#


“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut) Insya Allah… (jika Allah berkehendak)” (QS. al-Kahfi: 23-24).

Jadi, bagaimana penulisan kata insya Allah yang benar? 
  1. Dalam bahasa Arab: إن شاء الله
  2. Dalam bahasa Inggris: In Shaa Allah
  3. Dalam bahasa Indonesia: Insya Allah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan:

in·sya Allah Isl ungkapan yg digunakan untuk menyatakan harapan atau janji yg belum tentu dipenuhi (maknanya ‘jika Allah mengizinkan’)

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading