Vox Pop adalah salah satu format berita dalam jurnalisme televisi dan jurnalistik radio. Jurnalistik cetak juga bisa menerapkan model pemberitaan ini, namun secara tertulis.
Pengertian Vox Pop dan Cara Membuatnya. Gambar: Gfiles |
Pengertian Vox Pop
Dalam literatur jurnalistik, Vox Pop adalah kumpulan opini masyarakat tentang satu hal tertentu. Vox pop bukan wawancara, biasanya hanya terdiri dari satu pertanyaan, yang dijawab oleh sejumlah orang.
Secarabahas, istilah Vox Pop berasal dari bahasa Latin, vox populi, yang berarti “suara rakyat.”
Vox pops, bila dikemas menarik, bisa menjadi “drama mini” dan tak mengherankan jika kumpulan suara publik ini sering dipakai atau disiarkan oleh stasiun TV dan radio.
Vox pops berguna ketika melakukan peliputan di negara atau daerah, di mana orang-orang tidak terlalu nyaman berbicara dengan wartawan.
Format ini tidak mengharuskan orang-orang menyebutkan nama mereka, mereka tidak harus secara khusus menyiapkan jawaban dan jika tidak ingin diwawancara, mereka dengan mudah akan mengatakan tidak.
Jika Vox Pops dipakai untuk berita radio, orang-orang yang dimintai pendapat akan lebih gampang untuk tidak membuka identitas, karena wajah mereka tidak akan ditampilkan.
Cara Membuat Vox Pop
1. Susun Pertanyaan.
Jangan ajukan pertanyaan seperti “Apakah ia presiden yang baik?” Ajukan jenis pertanyaan seperti “Apa harapan Anda dari Presiden yang baru dilantik ini?”
Anda bisa mengajukan pertanyaan kepada sekelompok orang pada waktu yang bersamaan.
Misalnya, “Apakah Presiden sudah memilih calon yang tepat untuk menjadi Kapolri?” Kemudian Anda bisa bertanya kepada larang kedua “Apakah Anda setuju dengan pendapat tadi?”
Variasikan pertanyaan karena pertanyaan yang repetitif akan menghasilkan jawaban yang repetitif pula.
2. Lakukan pendekatan
Jangan lupa untuk tersenyum. Perkenalkan siapa Anda dan coba ciptakan suasana yang membuat orang-orang merasa nyaman.
Jika Anda terlihat seperti pejabat atau sibuk dengan peralatan rekaman, orang-orang tidak akan mau berbicara dengan Anda.
3. Dengar apa kata mereka.
Sangat mudah bagi wartawan untuk tidak mendengarkan secara seksama ketika tengah sibuk merekam gambar, menerjemahkan atau mengecek volume suara.
Tapi ingat yang penting di sini adalah jawaban dari orang-orang yang kita tanya. Coba perhatikan dialog antara seorang reporter dan dua pemilih yang baru saja mencoblos berikut ini:
Reporter: Boleh tahu siapa yang baru saja Anda pilih?
Pemilih 1: (Tertawa) Saya tak begitu ingat…
Reporter: Oya? Apa Anda tahu nama-nama calon yang ada di kartu suara?
Pemilih 1: Saya tak tahu…
Pemilih 2: Saya juga tak tahu.
Dalam kasus ini reporter tidak hanya mendapatkan bahan yang bagus untuk vox pops, tapi juga bahan untuk membuat laporan yang lebih mendalam tentang pemilu.
Misalnya, ternyata minat terhadap pemilu ini sangat rendah, bahkan para pemilih tak tahu siapa calon-calon yang ikut, yang akhirnya membuat mereka tidak tahu siapa yang mestinya dicoblos.
4. Lokasi wawancara
Hindari merekam di pinggir jalan untuk mencegah masuknya suara-suara yang akan mengganggu, seperti klakson atau bunyi mesin mobil yang terlalu keras.
Bisa juga mencari vox pops di dalam ruangan seperti di kafe, tapi pastikan suara suasana kafe tidak terlalu keras.
Bila suasana terlalu bising, suara orang-orang yang kita mintai pendapat bisa “tenggelam” dan akhirnya tak bisa didengarkan dengan baik.