HANYA karena sebuah keterampilan (skill) dianggap “sulit”, tidak berarti keahlian ini sukar dipelajari. Juga, hanya karena keterampilan dianggap “lunak” (soft), tidak berarti skill tidak penting.
Pengertian Soft Skill
Perbedaan besar antara hard skill yang memerlukan pengetahuan khusus dan teknis dengan soft skill yang mencakup perilaku dan kecerdasan emosional adalah bahwa yang satu dapat diajarkan dan yang lainnya diperoleh.
Hard skill biasanya sangat spesifik. Hard skill adalah keterampilan teknis, seperti penguasaan program perangkat lunak (software), mengemudikan forklift, mengoperasikan komputer, mengetik, dll.
Banyak penekanan tahun ini pada soft skill untuk perekrutan kandidat. Tapi mengapa soft skill begitu penting bagi perusahaan?
Mengapa Soft Skill Penting?
Soft skill memfasilitasi kolaborasi di tempat kerja. Karyawan dengan jenis soft skill tertentu lebih produktif, lebih sering menggunakan inisiatif mereka, dan menangani frustrasi dengan baik.
- Sebuah studi di Boston College, Harvard, dan University of Michigan menunjukkan, pelatihan soft skill dalam komunikasi dan pemecahan masalah meningkatkan produktivitas dan retensi sebesar 12% dan memberikan pengembalian investasi (ROI) 250% kepada perusahaan.
- Studi lain menunjukkan pemimpin dengan soft skill dapat meningkatkan kinerja timnya hingga 30%.
Menurut Oxbridge Academy, soft skill lebih penting dari sebelumnya karena lima alasan utama:
- Hard skill tidak ada gunanya tanpa soft skill untuk mendukung pengetahuan terkait tugas mereka.
- Soft skill lebih sulit dipelajari dan karenanya lebih berharga.
- Tempat kerja saat ini bersifat kolaboratif, sangat bergantung pada soft skill untuk menyelesaikan sesuatu.
- Sof skill seperti empati dan selera humor meningkatkan pengalaman pelanggan.
- Masa depan pekerjaan terletak pada soft skill; karakteristik manusia ini tidak dapat direplikasi atau digantikan oleh otomatisasi atau kecerdasan buatan (AI).
Keterampilan sosial dan emosional menjadi lebih penting “karena mesin cerdas mengambil alih lebih banyak tugas fisik, berulang, dan kognitif dasar.”
Contoh Soft Skill
- Pemecahan masalah, berpikir kritis, inovasi, dan kreativitas.
- Kemampuan untuk menangani kompleksitas dan ambiguitas.
- Komunikasi.
Keterampilan ini tampaknya muncul berulang kali dalam daftar keterampilan tahunan yang paling diinginkan oleh tim perekrutan.
- Kemampuan beradaptasi
- Kolaborasi
- Kreativitas
- Kecerdasan emosional
- Bujukan
The Ladders mengatakan soft skill yang Anda butuhkan untuk tahun 2021 meliputi:
- Mendengarkan secara aktif
- Kemampuan beradaptasi
- Komunikasi
- Kecerdasan emosional
- Inovasi
- Kerja tim
- Etos kerja
Menariknya, kedua sumber menyebut kemampuan beradaptasi sebagai soft skill utama; dengan pandemi yang masih berkecamuk, mudah untuk melihat mengapa hal itu masuk dalam daftar.
Kecerdasan emosional (EQ) juga merupakan soft skill utama yang mencakup karakteristik seperti empati, motivasi, kesadaran diri, manajemen diri, dan keterampilan sosial.
Demikian pengertian soft skill yang lebih penting ketimbang hard skills. (Sumber)