Ragam  

Pengertian Soft Skill yang Lebih Penting daripada Hard Skill

Komunikasi Praktis
Semua orang memiliki dua jenis keterampilan, yakni hard skill dan soft skill. Soft skill lebih penting daripada hard skill. Berikut ini pengertian soft skill dan contohnya.

Pengertian Soft Skill yang Lebih Penting daripada Hard Skill

HANYA karena sebuah keterampilan (skill) dianggap “sulit”, tidak berarti keahlian ini sukar dipelajari. Juga, hanya karena keterampilan dianggap “lunak” (soft), tidak berarti skill tidak penting. 

Hard skill merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan diajarkan di sekolah, kampus, atau pelatihan; tetapi soft skill sering dipelajari melalui pengalaman hidup atau bahkan hanya tertanam dalam karakter seseorang alias bawaan sejak lahir. 
Lalu apa itu soft skill dan apa contohnya? Mengapa ia dinilai lebih penting daripada hard skill? Berikut ini alasan mengapa soft skill di sangat penting. 

Pengertian Soft Skill

Secara bahasa, soft skill artinya keterampilan lunak vis a vis hard skill yang berarti keterampilan keras.
Soft skill adalah keterampilan yang menyangkut perilaku, sikap (attitude), atau budi pekerti (akhlak). Ia melibatkan kecerdasan emosional.

Perbedaan besar antara hard skill yang memerlukan pengetahuan khusus dan teknis dengan soft skill yang mencakup perilaku dan kecerdasan emosional adalah bahwa yang satu dapat diajarkan dan yang lainnya diperoleh. 

Kita jarang melihat orang gagal dalam pekerjaan karena kurangnya kompetensi teknis. Jika karyawannya baik, majikan biasanya lebih dari bersedia untuk mengajarkan hard skill.

Hard skill biasanya sangat spesifik. Hard skill adalah keterampilan teknis, seperti penguasaan program perangkat lunak (software), mengemudikan forklift, mengoperasikan komputer, mengetik, dll.

Soft skill terkadang bersifat naluriah atau alami. Ia berakar pada kepribadian seseorang, seperti kesabaran, ketekunan, dan rendah hati. 
Soft skill juga dapat menjadi bagian dari pengalaman karena orang mengembangkan kepribadian mereka untuk mencakup mendengarkan daripada berbicara atau tetap positif meskipun menghadapi kesulitan. 
Hard skill lebih terkait dengan pengalaman kerja dan keahlian, gelar, dan sertifikasi.
Hard skill menunjukkan pengalaman dan pemahaman Anda tentang kemampuan tertentu yang terukur; soft skill sering menunjukkan kemampuan Anda untuk bekerja dengan orang lain dan tumbuh dalam sebuah perusahaan.
Karena begitu banyak tugas pekerjaan yang berorientasi pada tim akhir-akhir ini, memiliki soft skill yang kuat yang diperlukan untuk bekerja dalam lingkungan kolaboratif sangat penting.

Banyak penekanan tahun ini pada soft skill untuk perekrutan kandidat. Tapi mengapa soft skill begitu penting bagi perusahaan? 

Mengapa Soft Skill Penting?

Soft skill memfasilitasi kolaborasi di tempat kerja. Karyawan dengan jenis soft skill tertentu lebih produktif, lebih sering menggunakan inisiatif mereka, dan menangani frustrasi dengan baik. 

Ada penelitian ilmiah yang menunjukkan, perusahaan yang memfokuskan kriteria perekrutan mereka pada soft skill akan berakhir dengan tingkat produksi yang lebih tinggi daripada perusahaan yang hanya menekankan hard skill dalam praktik perekrutan mereka:
  • Sebuah studi di Boston College, Harvard, dan University of Michigan menunjukkan, pelatihan soft skill dalam komunikasi dan pemecahan masalah meningkatkan produktivitas dan retensi sebesar 12% dan memberikan pengembalian investasi (ROI) 250% kepada perusahaan.
  • Studi lain menunjukkan pemimpin dengan soft skill dapat meningkatkan kinerja timnya hingga 30%.

Menurut Oxbridge Academy, soft skill lebih penting dari sebelumnya karena lima alasan utama:

  1. Hard skill tidak ada gunanya tanpa soft skill untuk mendukung pengetahuan terkait tugas mereka.
  2. Soft skill lebih sulit dipelajari dan karenanya lebih berharga.
  3. Tempat kerja saat ini bersifat kolaboratif, sangat bergantung pada soft skill untuk menyelesaikan sesuatu.
  4. Sof skill seperti empati dan selera humor meningkatkan pengalaman pelanggan.
  5. Masa depan pekerjaan terletak pada soft skill; karakteristik manusia ini tidak dapat direplikasi atau digantikan oleh otomatisasi atau kecerdasan buatan (AI).

Keterampilan sosial dan emosional menjadi lebih penting “karena mesin cerdas mengambil alih lebih banyak tugas fisik, berulang, dan kognitif dasar.” 

Pekerjaan berubah; tetapi di dunia yang keras, soft skill manusia kitalah yang paling penting.

Contoh Soft Skill 

Soft skills meliputi hal-hal berikut:
  • Pemecahan masalah, berpikir kritis, inovasi, dan kreativitas.
  • Kemampuan untuk menangani kompleksitas dan ambiguitas.
  • Komunikasi.

Keterampilan ini tampaknya muncul berulang kali dalam daftar keterampilan tahunan yang paling diinginkan oleh tim perekrutan. 

Misalnya, rilis tahunan LinkedIn dari laporan Global Talent Trend menempatkan beberapa soft skill ini di urutan teratas daftar sifat karyawan yang diinginkan. LinkedIn mengatakan beberapa soft skill yang lebih banyak diminati tahun ini meliputi:
  • Kemampuan beradaptasi
  • Kolaborasi
  • Kreativitas
  • Kecerdasan emosional
  • Bujukan

The Ladders mengatakan soft skill yang Anda butuhkan untuk tahun 2021 meliputi:

  • Mendengarkan secara aktif
  • Kemampuan beradaptasi
  • Komunikasi
  • Kecerdasan emosional
  • Inovasi
  • Kerja tim
  • Etos kerja

Menariknya, kedua sumber menyebut kemampuan beradaptasi sebagai soft skill utama; dengan pandemi yang masih berkecamuk, mudah untuk melihat mengapa hal itu masuk dalam daftar.

Kecerdasan emosional (EQ) juga merupakan soft skill utama yang mencakup karakteristik seperti empati, motivasi, kesadaran diri, manajemen diri, dan keterampilan sosial.

Demikian pengertian soft skill yang lebih penting ketimbang hard skills. (Sumber)

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading