Pengertian Opini dan Jenis-Jenisnya

Komunikasi Praktis
Pengertian Opini dan Jenis-Jenisnya

Opini identik dengan pendapat, pandangan, pemikiran, atau penilaian. Apa sebenarnya opini? Berikut ini pengertian opini dan jenis-jenisnya.
Dalam komunikasi massa, media, atau jurnalistik, opini termasuk salah satu jenis tulisan. Kita mengenal adanya artikel opini di media massa.

    Pengertian Opini

    Pengertian opini bisa ditinjau dari segi bahasa dan istilah. Para ahli juga banyak yang mengemukakan definisi atau pengertian opini.

    1. Pengertian opini secara bahasa
    Secara etimologis (asal-usul kata), kata opini atau opinion dalam bahasa Inggris, berasal dari bahasa Latin, yaitu opinari, yang berarti “berpikir” atau “menduga”. 
    Kata opini sendiri sendiri mengandung akar kata onis yang berarti “harapan”. Kata opinion dalam bahasa Inggris berhubungan erat dengan kata option dan hope, yang artinya pilihan atau harapan.

    Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan opini sebagai “pendapat, pikiran, atau pendirian”. 

    Dalam kamus bahasa Inggris, menurut Cambridge Dictonary, opini adalah sebuah pemikiran atau keyakinan tentang sesuatu atau seseorang. 
    Menurut Merriam Webster, opini adalah sebuah pandangan atau penilaian yang terbentuk dalam pikiran tentang masalah tertentu.

    2. Pengertian Opini Secara Istilah

    Secara istilah, pengertian opini adalah pendapat, ide, atau pemikiran subjektif tentang sesuatu. 
    Opini bisa benar atau salah. Pasalnya, opini merupakan apa yang dipikirkan atau dirasakan seseorang tentang sesuatu atau seseorang. 
    Oleh karena itu, dalam perspektif komunikasi, opini bukanlah informasi yang benar, tetapi bias.

    Opini adalah pendapat yang belum tentu kebenarannya. Opini merupakan pendapat pribadi yang tidak obyektif serta belum melalui proses varifikasi.

    Opini juga dapat diartikan sebagai suatu kesimpulan yang ada dalam suatu pikiran belum dikeluarkan untuk diperdebatkan. 

    Suatu opini yang sudah bulat diartikan sebagai pernyataan (statement) dan bila dipegang secara teguh maka akan menjadi keyakinan. Sedangkan pandangan merupakan suatu opini yang agak di warnai oleh kecendrungan.

    3. Pengertian Opini Menurut Ahli

    Menurut William Albig (1993:53) opini adalah suatu pernyataan tentang sesuatu yang sifatnya bertentangan atau setidaknya terdapat perbedaan mengenai suatu hal.

    Opini menurut Cutlip dan Center adalah ekspresi pernyataan tentang sikap mengenai masalah tertentu yang bersifat kontroversial (dalam Olii dan Erlita, 2011). 

    Menurut Leonardo W. Dood, opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah persoalan ataupun keadaan yang pernah maupun sedang terjadi.
    Doob menambahkan, sebuah opini dianggap kompeten atau mampu memenuhi syarat opini dalam arti khas jika memenuhi syarat:
    • Fakta yang dipakai sebagai titik tolak dari perumusan opini , diberi nilai “baik” oleh kelompok luas.
    • Dalam pengunaan fakta (ataupun keadaan dimana suatu sikap justru diambil karena tidak adanya fakta), orang sampai pada kesimpulan dan kesepakatan mengenai tindakan yang harus diambil untuk memecahkan persoalan.

    Frazier Moore mendefinisikan opini sebagai suatu kesimpulan yang ada dalam sebuah pikiran dan belum dikeluarkan untuk di perdebatkan. Opini lebih kuat dari pada sebuah kesan tetapi juga lebih lemah dari pada pengetahuan yang positif.

    Menurut R.P Abelson (dalam Ruslan, 2007), untuk memahami opini seseorang, bukanlah perkara mudah karena mempunyai kaitan yang erat dengan:

    1. Kepercayaan mengenai sesuatu (belief)
    2. Apa yang sebenarnya dirasakan atau menjadi sikapnya (attitude)
    3. Persepsi (perception), yaitu suatu proses memberikan makna.

    Persepsi berakar dari beberapa faktor, yakni:

    a. Latar belakang budaya, kebiasaan dan adat-istiadat yang dianut seseorang atau masyarakat.
    b. Pengalaman masa lalu seseorang/kelompok tertentu menjadi landasan atas pendapat atau pandangan.
    c. Nilai-nilai yang dianut (moral, etika, dan keagamaan yang dianut atau nilai-nilai yang berlaku di masyarakat).
    d. Berita-berita,dan pendapat-pendapat yang berkembang yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap pandangan seseorang.bisa diartikan berita-berita yang dipublikasikan itu dapat sebagai pembentuk opini masyarakat.

    Ciri-ciri Opini

    Berikut ciri-ciri opini:

    • Dari segi isi, kebenaran opini bisa disesuaikan dengan kenyataan pada kepentingan tertentu.
    • Dari segi kebenaran, opini dikatakan benar atau tidak disesuaikan dengan data pendukung atau konteks yang dijabarkan.
    • Dari segi pengungkapan. opini cenderung persuasif dan argumentatif.
    • Dari segi penalaran, opini cenderung bersifat deduktif.
    • Dalam kalimat opini banyak berisi pendapat dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Dalam beberapa kasus, pada kalimat opini ditemukan pernyataan dari orang yang sudah terkenal sehingga terkesan sebagai fakta.
    • Pernyataan yang dipaparkan dalam kaimat cenderung subyektif. Artinya, hal-hal yang dikemukakan hanya menurut salah satu pihak sehingga tidak bisa dikatakan netral.
    • Pada kalimat opini, seseorang akan cenderung menemukan kata yang bersifat relatif atau cenderung bisa berubah tergantung siapa yang mengucapkannya.

    Unsur Opini

    Dari pengertian opini di atas, maka dapat diketahui unsur terbentuknya suatu opini.

    1. Kepercayaan mengenai sesuatu

    Kepercayaan atau keyakinan merupakan suatu sikap yang ditujukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. 

     Kepercayaan meliputi bagian dari pengalaman dimasa lalu, seperti pikiran, ingatan, serta interprestasi terhadap sesuatu.

    2. Apa sebenarnya dirasakan seseorang

    Suatu prediposisi (suatu keadaan yang mudah terpengaruh) terhadap seseorang, ide atau objek yang berisi komponen-komponen pengertian, perasaan atau emosi dan perilaku. Komponen ini juga merupakan komponen dari sikap.

    3. Persepsi

    Persepsi merupakan peroses internal yang memungkinkan untuk memilih, mengorganisasikan serta menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.

    Secara garis besar unsur terbentuknya opini adalah persepesi.

    Pernyataan Opini

    Opini merupakan tanggapan atau jawaban terhadap suatu persoalan yang dinyatakan berdasarkan kata-kata (intangible), baik dalam bentuk opini tertulis maupun lisan. 
    Opini dapat dinyatakan secara aktif dan pasif, verbal (lisan) dan baik secara terbuka dengan melalui ungkapan kata-kata yang dapat ditafsirkan dengan jelas, maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak langsung, dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal). 
    Opini dapat dinyatakan melalui perilaku, sikap tindak, mimik muka atau bahasa tubuh (body language) atau berbentuk simbol-simbol tertulis.

    Opini dapat diutarakan secara aktif maupun pasif, lisan dan baik melalui ungkapan kata yang dapat ditafsirkan dengan jelas, ataupun melalui pilihan kata yang halus atau dapat juga diungkapkan secara tidak langsung dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal).

    Opini juga dapat dinyatakan melalui perilaku, sikap, tindakan, mimik maupun bahasa tubuh atau simbol-simbol tertulis. 

    Jawaban yang dikeluarkan akan menunjukkan tiga jenis penilaian, yakni;

    1. Positif

    Membuat seseorang bereaksi secara menyenangkan terhadap orang lain, suatu masalah, suatu kebijaksanaan, atau sebuah organisasi

    2. Pasif

    Yang bersangkutan tidak memiliki opini tentang persoalan yang mempengaruhi kelompoknya

    3. Negatif

    Menyebabkan seseorang untuk beropini yang tidak menyenangkan tentang seseorang, suatu organisasi atau suatu persoalan.

    Jenis-Jenis Opini

    Opini dapat dikelompokkan menjadi, opini pribadi, opini kelompok, opini mayoritas, opini minoritas, opini massa, dan opini umum atau opini publik.

    1. Opini Pribadi

    Disebut juga opini individu (individual opinion), opini pribadi adalah pendapat seseorang mengenai suatu masalah sosial. Opini pribadi timbul apabila seseorang tanpa dapat dipengaruhi oleh orang lain, menyetujui atau tidaknya suatu masalah sosial.
    Bila dikomunikasikan pada orang lain dalam bentuk obrolan maka ia telah menyampaikan opini pribadinya.

    2. Opini Kelompok

    Opini kelompok adalah pendapat kelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan banyak orang termasuk sekelompok orang tadi.

    3. Opini Mayoritas

    Opini mayoritas adalah pendapat orang-orang terbanyak dari mereka yang berkaitan dengan suatu masalah yang pro atau kontra. Opini ini biasanya ada di forum terbuka dalam bentuk lembaga.
    4. Opini Minoritas

    Opini minoritas merupakan kebalikan dari opini mayoritas. Opini minoritas adalah pendapat relatif dalam jumlahnya sedikit dibandingkan jumlah mereka terkait dengan suatu masalah sosial.

    5. Opini publik

    Opini publik (public opinion) adalah sekumpulan pandangan individu tentang isu yang sama. Opini publik adalah sikap yang ditunjukkan seseorang kepada khalayak tanpa harus membahayakan dirinya sendiri. 

    Opini publik diibaratkan suatu proses penggabungan pikiran, usul dan perasaan yang diungkapkan warga negara secara individu kepada pilihan kebijakan.
    William Albig mengemukakan bahwa opini publik adalah hasil interaksi antara individu-individu dalam kelompok apa saja. Ini berarti bahwa opini publik itu timbul karena adanya interaksi antara individu-individu yang menyatakan pendapatnya (dalam Abdurrachman, 2001.
    Noelle-Neumann mendefenisikan opini publik adalah sikap atau tingkah laku yang ditunjukkan seseorang kepada khalayak jika ia tidak ingin dirinya terisolasi. 
    Dalam hal kontroversial, opini publik adalah sikap yang ditunjukkan seseorang kepada khalayak tanpa harus membahayakan dirinya sendiri yaitu berupa pengucilan (dalam Morissan, 2008). 
    Untuk mengembangkan opini  publik yang positif terhadap suatu badan publik harus diberi peneranganpenerangan yang lengkap dan objektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul pengertian daripadanya. 
    Selain dari pendapat-pendapat dan saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai.
    Menurut Emory Begardus opini publik adalah hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan didalam masyarakat demokratis.

    Opini publik bukan merupakan seluruh jumlah pendapat individu-individu yang dikumpulkan, dengan demikian berarti:

    a. Opini publik itu bukan merupakan kata sepakat (senstemimig, unanimous)
    b. Tidak merupakan jumlah pendapat yang dihitung secara “numerical” yakni berapa jumlah orang terdapat dimasing-masing pihak, sehingga mayoritas opini dapat disebut opini publik.
    c. Opini publik hanya dapat berkembang dinegara-negara demokratis dimana terdapat kebebasan bagi tiap individu untuk menyatakan pendapatnya dengan lisan, tertulis, gambar-gambar, isyarat dan lambang-lambang lainnya yang dapat dimengerti (dalam Abdurrachman, 2001: 51-52).

    6. Opini massa

    Opini massa merupakan tahap kelanjutan dari opini publik. Opini yang bersifat massa akan cenderung beralih bentuk menjadi tindakan fisik.

    7. Opini Umum

    Opini umum atau pendapat umum merupakan pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum.

    Kesimpulan

    Opini adalah pemikiran yang bisa dikemukakan semua orang. Opini adalah sebuah pernyataan yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Opini adalah tanggapan terhadap rangsangan yang disusun melalui interpretasi personal. 
    Opini berbentuk pernyataan tidak meyakinkan dan sering digunakan dalam berbagai hal subjektif.
    Orang yang berbeda dapat menarik kesimpulan (opini) yang berlawanan meskipun mereka setuju pada kumpulan fakta yang sama. Dalam penggunaan biasa, istilah opini mungkin merupakan hasil dari perspektif, pemahaman, perasaan, keyakinan, dan keinginan seseorang.

    Opini adalah kebalikan dari fakta. Fakta adalah pernyataan yang bisa dibuktikan benar atau salah. Sementara opini adalah ungkapan perasaan seseorang yang tidak dapat dibuktikan.

    Demikian Pengertian Opini dan Jenis-Jenisnya yang dirangkum dari berbagai sumber.*

    Discover more from Komunikasi Praktis

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading