Pengertian Narasi dan Contohnya

Komunikasi Praktis

Apa itu narasi? Berikut ini Pengertian Narasi dan Contohnya.

Pengertian Narasi dan Contohnya
Pengertian Narasi (Gambar: Thoughtco)

KATA narasi memiliki banyak makna. Kita sering mendengar istilah narasi positif, narasi negatif, juga tulisan narasi, dan sebagainya.

Istilah ini sering dikemukakan dalam konteks sastra atau karya tulis, namun juga sering diucapkan dalam konteks politik.

Apa pengertian narasi? Berikut ini ulasan tentang narasi dan contohnya secara bahasa dan istilah.

Pengertian Narasi Secara Bahasa

Secara bahasa, narasi artinya:

  • pengisahan suatu cerita atau kejadian
  • cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa; kisahan
  • tema suatu karya seni: — menyajikan sebuah kejadian yang disusun berdasarkan urutan waktu. (KBBI).
Dalam bahasa Inggris, narration artinya penceritaan, pengisahan, cerita, dan kisah. Akar katanya narrate yang artinya “menceritakan”.
Kamus Google mengartikan narasi sebagai “the action or process of narrating a story” (aksi atau proses menceritakan sebuah kisah); kisah; cerita.
Membangun narasi artinya membangun cerita atau membangun citra. Bisa juga bermakna membangun kesan.

Pengertian Narasi Secara Istilah

Pengertian Narasi Secara Istilah tidak jauh berbeda dengan pengertian secara bahasa. Ia merujuk pada sebuah cerita atau menceritakan sebuah kisah (story telling). Pengertian ini khususnya dalam konteks tulisan atau karya sastra.

Dalam tulisan (writing) atau pidato (speaking/speech), narasi adalah proses menceritakan rangkaian peristiwa, nyata ataupun imajiner. Ini juga disebut “mendongeng” (storytelling).

Istilah Aristoteles untuk narasi adalah protesis (prothesis). Protesis artinya “penambahan vokal atau konsonan pada awal kata, untuk memudahkan lafal, misalnya e pada nyak menjadi enyak dan sebagainya”.

Orang yang menceritakan kejadian itu disebut narator. Cerita bisa memiliki narator yang bisa diandalkan atau tidak bisa diandalkan.

Misalnya, jika sebuah cerita diceritakan oleh seseorang yang gila, berbohong, atau tertipu, narator itu akan dianggap tidak dapat diandalkan. Kisah itu sendiri disebut naratif.

Perspektif dari mana seorang pembicara atau penulis menceritakan suatu narasi disebut sudut pandang (point ofview).

Jenis sudut pandangnya antara lain orang pertama, yang menggunakan “saya” dan mengikuti pemikiran satu orang atau hanya satu orang saja, dan orang ketiga, yang dapat dibatasi untuk satu orang atau dapat menunjukkan pemikiran semua karakter, yang disebut orang ketiga yang lebih tahu.

Narasi adalah dasar cerita, teks yang bukan dialog atau materi kutipan.

Narasi digunakan dalam fiksi dan nonfiksi. “Ada dua bentuk: narasi sederhana, yang menceritakan peristiwa secara kronologis, seperti di akun surat kabar;” catat William Harmon dan Hugh Holman dalam “A Handbook to Literature,” “dan narasi dengan plot, yang lebih jarang kronologis dan lebih sering diatur sesuai dengan prinsip yang ditentukan oleh sifat plot dan jenis cerita yang dimaksudkan.  Secara konvensional mengatakan bahwa narasi berkaitan dengan waktu, deskripsi, dengan ruang.”

Narasi tidak hanya dalam sastra, nonfiksi sastra, atau studi akademis. Ini juga berperan secara tertulis di tempat kerja, seperti yang ditulis Barbara Fine Clouse dalam “Pola untuk Tujuan”: “Petugas polisi menulis laporan kejahatan, dan penyelidik asuransi menulis laporan kecelakaan, keduanya menceritakan rangkaian kejadian. Terapis fisik dan perawat menulis akun naratif tentang kemajuan pasien mereka, dan guru menceritakan kejadian untuk laporan disipliner. Supervisor menulis akun naratif tindakan karyawan untuk file personel individu, dan pejabat perusahaan menggunakan narasi untuk melaporkan kinerja perusahaan selama tahun fiskal untuk pemegang sahamnya. “

Contoh Narasi

Untuk contoh gaya narasi yang berbeda, lihat yang berikut ini:

  • The Battle of the Ants oleh Henry David Thoreau (orang pertama, nonfiksi)
  • “The Holy Night” oleh Selma Lagerlöf (orang pertama dan orang ketiga, fiksi)
  • Street Haunting oleh Virginia Woolf (orang pertama jamak dan orang ketiga, narator mahatahu, nonfiksi).

Jenis-Jenis Narasi

1. Narasi informatif

Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

2. Narasi ekspositorik


Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang.

Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik.

Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.

3. Narasi artistik

Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

4. Narasi sugestif


Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

Ciri-ciri Narasi

Menurut Gorys Keraf (2000:136), ciri-ciri narasi adalah sebagai berikut:

  • Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
  • Dirangkai dalam urutan waktu.
  • Berusaha menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?”
  • Ada konfliks.

Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfliks.

Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:

  • Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
  • Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
  • Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
  • Memiliki nilai estetika.
  • Menekankan susunan secara kronologis.

Pengertian Narasi Menurut Para Ahli

1. Gorys Keraf (2001:137)

Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian seolah-olah pembaca tersebut melihat atau juga mengalami sendiri peristiwa/kejadian itu. Narasi tersebut lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis di dalam suatu rangkaian waktu.

2. Atar Semi (2003:29)


Pengertian narasi adalah suatu bentuk percakapan atau juga tulisan yang memiliki tujaun menyampaikan atau juga menceritakan sebuah rangkaian peristiwa atau kejadian atau pengalaman manusia itu dengan berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.

3. Widjono H.S (2007: 175)


Narasi adalah uraian yang menceritakan sesuatu atau juga serangkaian tindakan, kejadian, keadaan, dengan secara berurutan dari permulaan sampai akhir sehingga kemudian terlihat rangkaian hubungan satu sama lain.

4. Ismail Marahimin (1994: 93)


Narasi merupakan suatu cerita yang dibuat dengan berdasarkan rangkaian kejadian/ peristiwa, yang mana di dalamnya itu ada tokoh yang menghadapi suatu konflik yakni dengan tikaian.

Demikian Pengertian Narasi dan Contohnya. Narasi lebih sering digunakan dalam konteks karya tulis, khususnya sastra (fiksi).

Namun, istilah ini juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pendukung pemerintah akan membangun narasi yang baik-baik tentang kebijakan pemerintah. Sebaliknya, oposisi akan selalu berusaha membangun narasi negatif tentang rezim.*

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading