Pengertian Krisis
Krisis dapat dilihat sebagai suatu situasi atau kejadian yang lebih banyak mempunyai implikasi negatif pada perusahaan atau organisasi daripada sebaliknya.
Umumnya, krisis dilihat sebagai suatu situasi atau kejadian yang lebih banyak punya implikasi negatif pada organisasi daripada sebaliknya. (Banks, 1996).
Pengertian Komunikasi Krisis
Komunikasi krisis adalah proses dialog antara perusahaan dengan publik yang dilakukan dengan tujuan untuk menangani krisis yang sedang melanda perusahaan.
Setiap hari, organisasi selalu berhadapan dengan masalah. Keterlambatan pengiriman barang, konsumen yang tidak puas, peluang kerja yang tidak terpenuhi, meningkatnya harga, dan layanan yang kacau adalah beberap tantangan yang sering dihadapi dunia usaha. Namun masalah tersebut tidak selalu berarti mendatangkan krisis kepada perusahaan.
Krisis merupakan suatu permasalahan besar yang tidak terduga dan memiliki dampak negatif sekaligus positif. Permasalahan ini bisa menghancurkan organisasi, karyawan, hingga reputasi perusahaan.
Menurut Pinsdorf, dasar dari komunikasi krisis adalah memberikan respons dengan segera begitu krisis terjadi, dengan pesan yang terbuka dan jujur kepada para pemangku kepentingan (stakeholder).
Komunikasi krisis berkaitan dengan bagaimana organisasi, perusahaan, dan individu mengatasi aspek komunikasi manajemen krisis.
Penyebab Komunikasi Krisis
Nashville, Institute for Crisis Management yang berbasis di Tennesee, mengidentifikasi empat penyebab mendasar terjadi sebuah krisis perusahaan:
1. Bencana Alam.
3. Kesalahan Manusia.
4. Keputusan Manajemen.
Strategi Komunikasi Krisis
1. Tipe Tahapan Sebelum Krisis (Pra Krisis).
Tahap prakiris adalah kondisi sebelum munculnya sebuah krisis, tetapi benih krisis sudah mulai tampak sehingga jika terjadi satu kesalahan kecil saja, maka krisis akan dapat terjadi.
2. Tipe Tahapan Peringatan.
Tahapan ini merupakan salah satu tahapan yang paling penting dalam daur hidup krisis, karena didalamnya, suatu masalah untuk pertama kali mulai dikenali, dipecahkan, lalu diakhiri selamanya atau dibiarkan berkembang menuju kerusakan yang menyeluruh
3. Tipe Tahapan Krisis Akut.
Pada tahapan ini krisis biasanya mulai terbentuk, biasanya dicirikan dengan media dan publik sudah mengetahui adanya krisis atau masalah.
4. Tipe Tahapan Pembersihan.
Tahapan ini merupakan pemulihan perusahaan dari semua kerugian. Baik menyelamatkan apa saja yang tersisa, reputasi, citra perusahaan, kinerja, dan lini produksi.
5. Tipe Tahapan Sesudah Krisis.
Pada tahap ini dicirikan dimana perusahaan untuk memenangkan kembali kepercayaan publik dan dapat beroperasi kembali dengan normal maka secara formal, tahap ini dikatakan krisis telah berakhir.
Setiap lembaga/organisasi sebaiknya membuat panduan umum yang dapat digunakan jika sebuah krisis terjadi. Jika diperlukan, lembaga bisa membentuk komite krisis.
Elemen dan Petunjuk Komunikasi Krisis
Berikut merupakan elemen dan petunjuk lebih spesifik lainnya.
1. Kepentingan publik
2. Perbaiki keadaan.
3. Terbuka
4. Juru Bicara
5. Membuat pusat media dan informasi.
Merespons semua pertanyaan dan permintaan media berdasarkan petunjuk yang sudah ada. Pastikan untuk menanggapi pertanyaan media, tetapi jika anda tidak tahu jawabannya, tidak perlu dipaksakan untuk dijawab.
6. Jangan berspekulasi.
Komunikasi krisis merupakan komunikasi proaktif dan responsif yang faktual. Kumpulkan Semua fakta yang ada.
Tips Mengatasi Krisis
1. Bentuk Tim Krisis
Tim ini akan fokus menangani krisis yang terjadi, termasuk menganalisis masalah yang menyebabkan terjadinya krisis serta akibatnya pada perusahaan, menentukan langkah-langkah yang perlu diambil, serta melakukan evaluasi.
Tim krisis perusahaan juga perlu mengumpulkan dan menyaring informasi yang dapat digunakan dalam menangani krisis. Pilih secara cermat mengenai informasi yang akan disampaikan kepada publik dalam langkah mengatasi krisis komunikasi.
2. Tunjuk Juru Bicara
Komunikasi yang baik dan efektif merupakan hal yang krusial dalam mengatasi krisis komunikasi yang terjadi dalam perusahaan.
Seorang juru bicara harus memahami kondisi perusahaan dan masalah yang dihadapi. Selain itu, ia juga perlu diberi pelatihan sebelum berbicara di depan umum untuk menghindari misinformasi atau kesalahan berbicara.
3. Adakan Konferensi Pers
Konferensi pers dapat membantu mempercepat penyelesaian krisis komunikasi dalam perusahaan. Apabila langkah-langkah di atas telah dilakukan, kini adalah saatnya melakukan klarifikasi untuk atasi krisis komunikasi perusahaan.
Namun, Anda juga perlu melakukannya secara hati-hati. Mengadakan konferensi pers juga diperlukan perencanaan dan pengetahuan data yang matang mengenai persoalan yang sedang dihadapi perusahaan. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam konferensi pers yang dapat memperburuk keadaan perusahaan.
4. Akui Kesalahan
Hindari berbicara tidak jujur kepada publik dan akui kesalahan yang dilakukan perusahaan. Siapkan contoh kalimat atau pidato permintaan maaf untuk menghindari publik atau pelanggan semakin marah.
5. Tekankan Aspek Positif Perusahaan
Track record positif yang dimiliki perusahaan juga memiliki peran banyak dalam mengembalikan dan melindungi reputasi perusahaan untuk jangka panjang. Anda bisa menghubungkan track record positif perusahaan dengan permasalahan yang dihadapi.
6. Ubah Krisis Jadi Kesempatan
Jika ditangani dengan tepat dan cepat, krisis dapat diubah menjadi kesempatan baik bagi perusahaan. Apabila dilewati dengan baik, krisis dapat membuat perusahaan menjadi lebih terkenal atau menaikkan reputasi perusahaan.
Demikian pengertian komunikasi krisis dan strateginya. Dihimpun dari berbagai sumber.
- Fearn-Banks, Kathleen (2016-08-05). Crisis Communications: A Casebook Approach. Routledge.
- Barton, Laurence. 2001. Crisis in Organizations II. South-Western College Pub.
- Purwaningwulan, M. M. (2013). Public relation dan manajemen krisis. Majalah Ilmiah UNIKOM
- Yanuar, D. (2017). Kekuatan Integrated Communication untuk Membangun Reputasi dalam Menghadapi Krisis. Jurnal Komunikasi Global, 6(1), 1–14.