Foto jurnalistik adalah produk atau hasil proses jurnalisme foto (photo journalism).
Jurnalisme foto adalah proses pemberitaan dengan menggunakan kamera untuk menghasilkan gambar bernilai berita.
Peristiwa dilaporkan dalam bentuk gambar (foto), bukan tulisan (naskah berita).
Jurnalisme foto merupakan salah satu jenis jurnalistik.
Foto jurnalistik juga dipahami sebagai foto yang bernilai berita atau menceritakan sebuah peristiwa aktual dan penting.
Dengan demikian, definisi foto jurnalistik yang dimuat Wikipedia keliru karena foto jurnalistik berbeda dengan jurnalisme foto.
Wikipedia menyebutkan, foto jurnalistik adalah sebuah bentuk dari jurnalisme (mengumpulkan, menyunting, dan memperlihatkan bahan berita untuk publikasi atau penyiaran) yang menggunakan gambar-gambar dalam rangka mengabarkan sebuah berita.
Pengertian di atas adalah makna jurnalisme foto, bukan foto jurnalistik.
Pengertian Foto Jurnalistik
Berikut ini beberapa pengertian foto jurnalistik yang dikutip Wikipedia sekaligus menunjukkan foto jurnalistik berbeda dengan jurnalistik foto.
Wilson Hicks: foto jurnalistik merupakan kombinasi kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi jurnalistik atau berita.
Kenneth Kobre: foto jurnalistik bukan hanya melengkapi berita sebuah edisi sebagai ilustrasi dalam berita, namun foto jurnalistik saat ini mewakili alat terbaik yang ada untuk melaporkan peristiwa umat manusia secara ringkas dan efektif.
Oscar Motuloh: foto jurnalistik merupakan media komunikasi yang menggabungkan elemen verbal dan visual. Elemen verbal berupa kata-kata yang disebut caption yang melengkapi sebuah gambar, karena sebuah foto tanpa keterangan akan kehilangan maknanya.
Terikat Kode Etik
Foto jurnalistik merupakan bagian dari dunia jurnalisme yang menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik.
Dalam foto jurnalistik ada etika yang dijunjung tinggi, pesan dan berita yang ingin disampaikan, ada batasan yang tidak boleh dilanggar dan ada peristiwa yang harus ditampilkan dalam sebuah frame.
Hal terpenting dalam fotografi jurnalistik adalah nilai-nilai kejujuran yang berlandaskan pada fakta objektif.
Keunggulan dari foto jurnalistik adalah mampu mengatasi keterbatasan manusia pada huruf dan kata.
Aspek penting dalam foto jurnalistik yaitu mengandung unsur-unsur fakta, informatif dan mampu bercerita. Perlu juga memperhatikan nilai estetika dan sentuhan seni yang menjadi nilai tambah.
Jenis-Jenis Foto Jurnalistik
Foto jurnalistik biasa dibagi tiga:
1. Foto berita spot (spot news photo)
Foto berita spot yaitu foto benilai berita yang dibuat secara tidak terduga, seperti kejadian bencana alam, penembakan kepala negara, terorisme, dan berita berita lain yang akan membuat foto ini dipasang di halaman muka surat kabar menjadi headline (berita utama).
2. Foto berita umum (general news photo)
Foto berita umum merupakan foto berita yang merekam kejadian yang sudah bisa dipresiksi, seperti pelantinkan presiden, upacara bendera kemerdekaan RI, pembukaan sidang MPR dan berita-berita lain yang terjadwal dan dianggap punya nilai berita.
Biasanya foto berita umum menjadi pelengkap naskah berita, namun bisa juga menjadi berita foto tersendiri.
3. Foto esai (essay photo)
Foto esei yaitu foto yang dibuat berupa rangkaian kejadian yang menceritakan suatu peristiwa. Ada pendapat bawah foto esei bukan monopoli para jurnalitik, foto ulang tahun, foto perkawinan, foto sunatan termasuk dokumentasi foto esei tetapi tidak mempunyai nilai jual pada surat kabar atau media.
Selengkapnya: Pengertian dan Jenis-Jenis Foto Jurnalistik
Anatomi Foto Jurnalistik
Foto jurnalistik terdiri dari foto, nama fotografer, dan caption.
- Foto: bentuk visual atau gambar dari sebuah objek yang dijadikan pendukung berita atau berita tersendiri.
- Nama Fotografer: nama orang yang melakukan pemotretan atau foto yang harus dicantumkan pada sisi kanan bawah dari foto, baik menempel dalam foto atau dari luar foto.
- Keterangan foto (caption): foto yang diberi keterangan atau caption pada sisi bawah atau samping.
Caption berisi keterangan siapa atau apa yang ada dalam foto, di mana tempatnya, kapan waktu pemotretan, dan bagaimana keadaan isi foto tersebut.
Keterangan foto ditulis secara ringkas dan mengarahkan pembaca untuk membaca berita atau artikel yang dalam media tersebut.
Pada prinsipnya, memberi keterangan foto sama dengan membuat lead dengan memperhatikan unsur 5W.
Caption bukan untuk mendeskripsikan apa yang sudah ternampak secara visual, melainkan memberikan fakta bersifat latarbelakang tempat, waktu, atau atribusi orang.
Foto Jurnalistik: Sarana Memperoleh Fakta
Menurut Ashadi Siregar, foto jurnalistik adalah sarana memperoleh fakta empiris. Foto menangkap fakta secara visual. Karenanya, fotografi juga merupakan sarana utama dalam memperoleh fakta.
Bertolak dari sudut pandang dunia fotografi, maka foto-jurnalisme pada hakikatnya menangkap fakta, dengan pilihan bahwa penggalan proses fakta dipandang memiliki nilai berita (penting atau menarik), dan dapat dianggap sebagai representasi dari fakta.
- Pendamping dari fakta yang dideskripsikan secara verbal;
- Ilustrasi pendukung deskripsi verbal berita;
- Berdiri sendiri sebagai features.
Dengan demikian teks verbal yang melekat pada fotografi adalah:
- Caption fotografi pendamping dan pendukung deskripsi verbal;
- Caption fotografi berdiri sendiri;
- Teks verbal features dari fotografi berdiri sendiri.
- Teknikalitas, yaitu komposisi, pencahayaan, dsb dalam visual fotografi;
- Pilihan fakta dalam snapshot, berkaitan dengan nilai signifikansi sebagai pendamping dari deskripsi verbal;
- Relevansi fotografi sebagai ilustrasi pendukung;
- Kurangnya perhatian dalam pengembangan foto-features.