Pengertian Debat: Prinsip, Jenis, dan Teknik

Komunikasi Praktis

Debat adalah bagian dari komunikasi, yaitu komunikasi antarpribadi (interpersonal communication). Komunikasi debat menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, ada istilah debat kusir.

Apa pengertian debat (debate)? Apa saja prinsip dan bagaiana cara debat yang baik? Postingan ini membahasnya.

Pengertian Debat:  Prinsip dan Teknik

Pengertian Debat

Secara bahasa, debat artinya adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing, misalnya debat tentang calon presiden mendapat perhatian dari masyarakat (KBBI).

Menurut kamus Google, debat adalah diskusi formal tentang topik tertentu dalam pertemuan publik atau majelis legislatif, di mana argumen yang berlawanan diajukan.

Debat is a formal discussion on a particular topic in a public meeting or legislative assembly, in which opposing arguments are put forward.

Secara praktis, dalam komunikasi sehari-hari, debat adalah kegiatan adu argumentasi tentang suatu masalah.

Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif, seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. 
Debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas. Hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri. (Wikipedia).

Berikut ini pengertian debat lainnya dari beberapa sumber:

Debat merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan secara lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan gagasan atau pendapat. 

Dalam sebuah debat, setiap pihak berhak mengajukan pendapat dan memberikan alasan sehingga pihak lawan atau pihak yang tidak setuju dapat menerima dan berpihak kepadanya (Asidi Dipodjojo, Komunasi Lisan)

    Debat adalah kegiatan saling beradu pendapat antarpribadi maupun antarkelompok orang yang bertujuan untuk mencapai kemenangan atau kesepakatan. (G. Sukadi, Public speaking)

      Debat adalah adu argumentasi tentang suatu hal tertentu untuk mencapai kemenangan satu pihak (Guntur Tarigan, Retorika).


      Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang berbeda pandangan dan antara satu pihak dan pihak yang lain saling menyerang. (eduscpes.com).

      Debat adalah aktivitas utama dari masyarakat yang demonstratic (pbs.org).

      Debat adalah sebuah kontes antara dua orang atau grup yang mempresentasikan tentang argumen mereka dan berusaha untuk memenangkan argumen dari lawan (triviumpursuit.com)

      Debat adalah sebuah metode formal untuk mempresentasikan argumen yang terdiri dari argumen yang mendukung isu dan yang menentang isu yang diangkat (thepeoplespeaks.org).
      Debat mensyaratkan kedewasaan untuk berbeda pendapat. Dengan Debat permasalahan bisa dicari solusinya dengan tepat atau justru memperkaya masalah tertentu dengan masalah baru.

      Jenis-Jenis Debat

      Debat memiliki beberapa macam yang dikelompokkan berdasarkan tujuan, bentuk, dan metode yang dilakukan.

      1. Debat pemeriksaan ulangan (cross-examination debating)

      Debat pemeriksaan ulangan dilakukan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya.

      Dalam debat ini, diajukan beberapa pertanyaan dari saling memiliki hubungan sehingga menyebabkan individu yang diberi pertanyaan dapat mendukung posisi yang ingin ditegakkan maupun diperkokoh oleh pihak yang memberi pertanyaan.

      2. Debat Parlementer (Assembly or Parlementary Debating)

      Debat parlementer juga dikenal dengan sebutan debat Majelis. Fungsi debat perlementer ini yaitu untuk memberikan maupun menambah dukungan pada suatu undang-undang tertentu.

      Di dalam debat parlementer seluruh anggota debat berhak mengajukan pendapat dan gagasannya apakah ia mendukung ata menentang usul yang telah disampaikan setelah diizinkan oleh majelis debat engan disertai alasan yang kuat.

      3. Debat Formal

      Debat formal juga dikenal dengan sebutan debat konfensional atau debat pendidikan.

      Debat formal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pembicara untuk menyampaikan kepada audiens atau peserta debat tentang beberapa argumen maupun gagasan yang dapat menunjang atau menolak usulan.

      Argumen yang disampaikan harus masuk akal, jelas, dan menyangkut kebutuhan bersama.

      4. Debat Akademik (Academic Debate)

      Ini adalah jenis debat yang murni bersifat akademis. Contoh dari jenis debat ini adalah debat penciptaan/evolusi. (triviumpursuit.com).

      5. Debat Kusir

      Debat kusir, biasanya diterjemahkan sebagai suatu perdebatan yang tak tentu ujung-pangkalnya. Semakin kesini semakin tak jelas mana yang benar dan mana yang salah karena semua pihak keukeuh mempertahankan pendiriannya, meski dengan argumen yang sering kali ngawur.

      Menurut Wiktionary, debat kusir adalah debat yang tidak disertai alasan yang masuk akal.
      Istila debat kusir merujuk pada perdebatan seorang kuris kuda (delman) dengan penumpangnya. 
      Dikisahkan, ada seorang laki-laki yang kemudian menumpang sebuah delman. Di tengah perjalanan, kuda penarik delman ini mengeluarkan kentut. 
      Penumpang berkata: “Itu kudanya masuk angin, Pak.” Namun, kusir membantah, “Bapak salah. Ini kuda justru keluar angin.”
      Penumpang tak mau dianggap salah. “Ya, enggak lah Pak. Ini kuda masuk angin.” Pak Kusir membantah lagi, “Enggak. Ini namanya keluar angin.” Terjadilah perdebatan tanpa argumen antara “Masuk angin!” dan “Keluar angin!”

      Teknik Debat: Cara berdebat yang baik

      Menyerang pribadi adalah cara berdebat yang buruk. Menyerang personal biasanya dilakukan orang yang tidak punya argumentasi atau kalah data.

      Cara berdebat yang baik

      Bagaiana teknik debat yang baik? Berikut ini cara debat yang baik dan beretika, sesuai dengan tujuan debat itu sendiri.

      1. Jangan menyerang secara pribadi. 

      Serangan pribadi (ad hominem) adalah sebuah serangan terhadap orang ketimbang pendapat. Serang idenya, jangan orangnya!

      Serangan langsung pada gaya hidup, integritas, atau kejujuran lawan Anda, harus dihindari. Serang masalah, bukan orangnya.

      Jika pihak lain menyerang Anda, maka Anda dapat mengatakan: “Saya terkejut Anda membuat serangan pribadi seperti itu. Saya pikir akan lebih baik jika kita terjebak pada masalah utama di sini daripada memfitnah orang.”

      Mengejek dan mempermalukan lawan Anda. Ini bisa sangat efektif di depan audiens tetapi tidak akan pernah memenangkan lawan sendiri.

      2. Jadilah pendengar yang baik.

      Kita punya dua telinga dan satu mulut. Artinya harus lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Dengarkan dan paham argumentasi lawan debat, lalu temukan titik lemahnya untuk dibantah atau diserang.

      Dengarkan baik-baik. Banyak orang sangat fokus pada apa yang akan mereka katakan sehingga mereka mengabaikan lawan mereka dan mengambil argumennya.

      Lebih baik mendengarkan dengan cermat. Anda akan mengamati kelemahan dan kekurangan dalam posisinya dan kadang-kadang Anda akan mendengar sesuatu yang baru dan informatif!

      3. Pilih argumen terbaik.

      Alasan adalah intisasi debat. Debat adalah adu argumentasi. Adu kecerdasan dan logika, juga adu kuat data dan fakta.

      4. Bicara dengan jelas, singkat, dan tidak terlalu cepat.

      Tetap tenang dan berbicara dengan jelas, singkat. Atur tempo berbicara agar pesan tersampaikan dengan baik.

      5. Minta lawan untuk menjelaskan bagian yang kurang jelas. 

      Jika ada hal yang kurang dimengerti, daripada salah paham atau salah tafsir, tanyakan hal yang kurang jelas dalam debat.

      6. Tetap tenang. 

      Bahkan jika Anda bersemangat tentang poin Anda, Anda harus tetap tenang dan mengendalikan emosi Anda. Jika Anda kehilangan kesabaran – Anda kalah.

      7. Gunakan fakta sebagai bukti untuk posisi Anda. 

      Fakta sulit untuk disangkal, jadi kumpulkan beberapa data terkait sebelum argumen dimulai. Survei, statistik, kutipan dari orang-orang yang relevan dan hasilnya adalah argumen yang berguna untuk digunakan dalam mendukung kasus Anda.

      8. Mengajukan pertanyaan. 

      Jika Anda dapat mengajukan pertanyaan yang tepat, Anda dapat tetap mengendalikan diskusi dan membuat lawan Anda berebut jawaban.

      Anda dapat mengajukan pertanyaan yang menantang pendapatnya, ‘Bukti apa yang Anda miliki untuk klaim itu?’

      Anda dapat mengajukan pertanyaan hipotetis yang meramalkan tren dan membuat lawan Anda kesulitan, ‘Apa yang akan terjadi jika setiap negara melakukan itu?’

      Jenis bermanfaat lainnya pertanyaan adalah pertanyaan yang dengan tenang memprovokasi musuh Anda, ‘Ada apa dengan ini yang membuatmu begitu marah?’

      9. Gunakan logika. 

      Tunjukkan bagaimana satu ide mengikuti yang lain. Bangun kasing Anda dan gunakan logika untuk melemahkan lawan Anda.

      10. Bersiaplah untuk mengakui poin yang baik. 

      Jangan berdebat setiap poin demi itu. Jika musuh Anda membuat poin yang valid, maka setujui, tetapi lebih penting daripada argumen yang berbeda. Ini membuat Anda terlihat masuk akal.

      ‘Saya setuju dengan Anda bahwa penjara tidak mereformasi tahanan. Itu umumnya benar tetapi penjara masih bertindak secara efektif sebagai pencegah dan hukuman. “

      11. Pelajari lawanmu. 

      Ketahui kekuatan, kelemahan, kepercayaan, dan nilai-nilai mereka. Anda dapat menarik nilai-nilai yang lebih tinggi. Anda dapat mengeksploitasi kelemahan mereka dengan membalikkan argumen mereka.

      12. Mengalihkan perhatian. 

      Lawan Anda mungkin mencoba membuang Anda dari aroma dengan memperkenalkan tema baru dan asing. Anda harus tegas. ‘Itu adalah masalah yang sama sekali berbeda yang saya senang bahas nanti. Untuk saat ini mari kita berurusan dengan masalah utama yang ada. ‘

      Demikian Pengertian Debat:  Prinsip, Jenis, dan Teknik. Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).

      Sumber:
      https://yfsmagazine.com/2015/08/07/10-debate-techniques-to-improve-your-negotiation-skills/
      https://blog.hubspot.com/marketing/debate-techniques-nail-next-pitch/
      https://www.lifehack.org/articles/communication/how-to-win-arguments-dos-donts-and-sneaky-tactics.html/

      Discover more from Komunikasi Praktis

      Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

      Continue reading