Jumlah Pembaca Media Online Naik 500 Persen.
Dalam kurun waktu lima tahun saja dari 2011 hingga 2016, pembaca media cetak menurun 30%, Pendengar radio menurun 10%, Pemeriksa televisi menurun 10%.
“Sedangkan pembaca media cyber (online) naik hingga 500% dalam kurun waktu lima tahun saja,” tegas Yosep seperti dikutip Waspada Online.
Data peningkatan jumlah pembaca media online didukung hasil survei Nielsen Consumer & Media View.
Nielsen Indonesia menyatakan, di Indonesia saat ini pembaca media digital sudah lebih banyak ketimbang media cetak. Jumlah pembeli koran terus merosot karena masyarakat beranggapan bahwa informasi seharusnya bisa didapat secara gratis.
Saat ini masyarakat cenderung membaca koran di kantor, sekolah, dan perpustakaan, sehingga tak perlu mengeluarkan biaya.
Data survei 2017 menunjukkan, jumlah pembaca media online 6 juta orang atau jauh lebih banyak dibandingkan pembaca media cetak sebanyak 4,5 juta orang.
Disebutkan, media cetak hanya menjadi pilihan kelima masyarakat untuk mendapatkan informasi dengan penetrasi sebesar 8%.
Urutan pertama ditempati televisi dengan 96%, diikuti papan iklan di jalanan 52%, penggunaan internet sebesar 43%, dan radio sebanyak 37%.
Survei Nielsen juga menemukkan, 36% pembaca media cetak adalah pemimpin perusahaan atau birokrat mapan. Dengan jumlah pengeluaran yang lebih tinggi daripada masyarakat biasa, mereka punya tendensi untuk beralih ke media digital.
Tak hanya jumlah pembaca, pengeluaran iklan untuk media cetak pun berkurang berkurang 13%. Produsen media cetak juga berkurang sebesar 23%. Nielsen mencatat ada 268 media cetak pada 2013, namun merosot tajam menjadi hanya 192 media pada 2017.
Peluang bisnis bagi media cetak tampaknya juga cukup baik karena 2018 merupakan tahun politik sehingga kemungkinan organisasi politik untuk beriklan di media cetak pun semakin tinggi. Selain itu, 56% pembaca media cetak memilih koran dibanding media digital karena tingkat kepercayaannya tinggi.*