Komunikasi Interpersonal: Pengertian, Jenis, dan Tips

Komunikasi Praktis
Komunikasi Interpersonal: Pengertian, Jenis, dan Tips
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) merupakan tingkatan kedua dalam level komunikasi berdasarkan audiens, setelah komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication).

Komunikasi interpersonal dipahami sebagai komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih. Setiap pihak (komunikator) dapat menjadi pemberi dan pengirim pesan sekaligus pada waktu yang sama. Kita ngobrol atau chating dengan seorang teman merupakan contoh komunikasi interpersonal.

Komunikasi antarpribadi memerlukan skill yang berbeda dengan komunikasi pada umumnya. Bisa jadi, seorang yang jago public speaking justru lemah saat komunikasi antarpribadi dan sebaliknya.
Komunikasi antarpribadi adalah salah satu keahlian paling berharga dan perlu dimiliki, baik untuk kehidupan pribadi maupun dalam dunia bisnis modern.

Pengertian Komunikasi Interpersonal

Apa itu Komunikasi Antarpribadi?
Sebelum kita memberikan definisi komunikasi interpersonal dan bagaimana meningkatkan komunikasi, ada baiknya kita bertanya terlebih dahulu “apa yang dimaksud dengan interpersonal?” 
Sederhananya, “interpersonal” paling sering didefinisikan sebagai sesuatu “antara orang-orang.” Dalam hal ini, ini adalah komunikasi yang efektif tetapi lebih dari sekadar “berbicara”.
Lalu apa itu komunikasi antarpribadi? Komunikasi interpersonal mengacu pada seluruh proses dan praktik pertukaran ide, informasi, dan bahkan pengalaman emosional yang dapat dibagikan di antara orang-orang.
Komunikasi interpersonal tidak hanya tentang kata-kata. Ini adalah serangkaian isyarat yang berasal dari suara, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerak tubuh orang-orang yang berkomunikasi.
Komunikasi interpersonal yang efektif adalah landasan di mana hubungan interpersonal dalam bisnis (dan seterusnya) dibangun. Komunikasi yang efektif adalah katalis untuk tindakan. Ketika dilakukan dengan benar, itu benar-benar dapat mengubah ide menjadi tindakan.

Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal 

Meskipun definisi komunikasi interpersonal seseorang mungkin sedikit berbeda dari orang lain, prinsip dasarnya kemungkinan akan tetap sama. Keterampilan komunikasi interpersonal yang baik akan dinilai dari penguasaan empat konsep dasar komunikasi interpersonal.
Ketika datang ke elemen dasar komunikasi interpersonal, berbagai jenis komunikasi yang mungkin akan dikelompokkan di bawah empat kategori dasar: komunikasi verbal, mendengarkan, tertulis dan nonverbal. 
Mari kita lihat konsep komunikasi interpersonal ini secara lebih rinci.
1. Lisan
Setiap kali Anda berbicara atau bahkan membuat suara yang dapat didengar (seperti “hmm” dari “Ahh!” misalnya), Anda sedang menciptakan komunikasi verbal. 
Di luar isi dari apa yang Anda katakan dan konteks di mana itu dikatakan, komunikasi verbal juga mencakup faktor pendengaran tambahan seperti intonasi. 
Ini mengacu pada bagaimana suara Anda naik dan turun dalam nada saat Anda berbicara dan dapat menaungi bagaimana kata-kata itu dimaksudkan untuk ditafsirkan.
Misalnya, frasa “Semoga harimu menyenangkan” dapat memiliki sejumlah arti berbeda ketika Anda membayangkannya diucapkan dengan ramah, sarkastis, atau bahkan tidak menyenangkan.
2. Mendengarkan
Kemungkinannya adalah bahwa pada suatu saat dalam hidup Anda, Anda telah dituduh “mendengar tetapi tidak mendengarkan” apa yang dikatakan seseorang kepada Anda. 
Perbedaan antara kedua konsep itu mungkin tampak bernuansa pada awalnya sampai pesannya menjadi jelas: mendengar tidak disengaja dan tanpa usaha sedangkan mendengarkan terfokus dan disengaja.
Mendengar adalah respon otomatis yang merupakan hasil dari bekerjanya telinga. Mendengarkan membutuhkan lebih banyak usaha. Ini memiliki tujuan dan membutuhkan konsentrasi untuk memahami apa yang disampaikan pembicara.
3. Komunikasi Tertulis
Saat Anda menyampaikan pesan melalui simbol tertulis, Anda sedang mempraktikkan komunikasi tertulis. Dari email dan pesan teks hingga memorandum dan laporan yang lebih formal, komunikasi tertulis adalah landasan sebagian besar berbagi informasi dalam bisnis.
Ketika informasi yang kompleks atau panjang perlu dibagikan, biasanya disampaikan melalui komunikasi tertulis. 
Untuk itu, komunikasi tertulis sering dianggap lebih sah secara hukum daripada kata-kata lisan. Itu sebabnya sering berfungsi sebagai mode komunikasi “resmi”. 
Komunikasi tertulis juga dapat mencakup emoji, yang dapat membantu menyampaikan lebih banyak informasi dan konteks emosional yang sulit disimpulkan dari kata-kata itu sendiri.
4. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal selalu menyertai komunikasi verbal. Menyampaikan makna tanpa menggunakan kata-kata, baik tertulis atau lisan, adalah inti dari komunikasi nonverbal. 
Hal ini dapat dicapai melalui segala hal mulai dari ekspresi wajah, hingga gerakan tertentu (“tangan jazz,” siapa saja?) hingga bahasa tubuh dan postur tertentu.
Untuk memahami seberapa banyak yang dapat dikomunikasikan melalui komunikasi nonverbal, pertimbangkan bahwa pantomim mampu menceritakan keseluruhan cerita tanpa mengucapkan sepatah kata pun. 
Selain itu, komunikasi nonverbal sering melengkapi komunikasi lisan. Gerakan seperti ‘kutipan udara’ atau mengangkat bahu menambahkan arti tambahan jika tidak sepenuhnya berbeda dengan apa yang dikatakan.

Cara Kerja Komunikasi Interpersonal

Sejauh “dibutuhkan dua orang untuk tango”, dibutuhkan setidaknya sebanyak (dan kadang-kadang lebih banyak) untuk mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal yang baik. 
Dalam lingkungan bisnis, komunikasi antarpribadi terkadang dapat dengan cepat berubah menjadi tampak seperti kelompok yang mencoba menari Macarena kecuali setiap orang melakukan langkah-langkah dengan cara yang berbeda.pesanan masuk. 
Ada konvensi yang kita gunakan untuk membingkai pemikiran kita tentang komunikasi. Tapi itu benar-benar fenomena yang terlalu dinamis untuk diringkas dengan beberapa aturan sederhana.
Kita sering berpikir tentang komunikasi sebagai memiliki pengirim dan penerima pesan yang berbeda di mana satu orang mengirim pesan dan yang lain menerimanya. 
Masalah dengan model ini adalah bahwa komunikasi antarpribadi jarang terjadi begitu mulus — sebaliknya, orang lebih cenderung mengirim dan menerima pesan pada saat yang sama dalam proses yang kompleks dan interaktif.
Komunikasi interpersonal yang sukses dicapai melalui pengembangan umpan balik (feed back) yang aktif. 
Sederhananya, umpan balik terdiri dari reaksi yang disampaikan penerima kepada pengirim asli. Umpan balik memberikan kesempatan kepada pengirim untuk menyesuaikan pesan mereka untuk meningkatkan komunikasi.
Umpan balik terjadi tidak hanya setelah seseorang membuat pernyataan, tetapi sering kali selama komunikasi itu sendiri. 
Ada sejumlah isyarat sosial yang digunakan untuk menunjukkan bahwa satu orang memang mendengarkan orang lain — mulai dari mengangguk atau mengekspresikan suara afirmatif seperti “mm-hmm” hingga berbagai interjeksi dan interupsi yang membentuk percakapan kehidupan nyata.
Meski terlihat berantakan, semua elemen ini — kata-kata yang diucapkan, ekspresi wajah, nada suara, dan gerak tubuh — sebenarnya adalah bagian dari keterampilan komunikasi antarpribadi yang baik. Mereka membantu membentuk bagaimana itu dimaksudkan untuk ditafsirkan dan menunjukkan bagaimana itu ditafsirkan secara real-time.
Namun, ada faktor-faktor yang dapat mendistorsi proses ini. Ahli teori komunikasi menyebutnya “noise”, yaitu segala sesuatu yang menghalangi makna dari sebuah pesan. 
Di luar arti harfiah kebisingan di mana suara dari dunia fisik mengganggu penerimaan pesan (dari koneksi ponsel yang lemah hingga suara kafe yang ramai), ada jenis kebisingan lain yang dapat berdampak negatif pada komunikasi staf di tempat kerja.
Perbedaan budaya dan bahasa dapat menciptakan lapisan komplikasi tambahan yang dapat mengaburkan pesan yang dimaksudkan komunikator. 
Demikian pula, penggunaan jargon atau bahasa sehari-hari yang berlebihan dapat menghalangi pemahaman pendengar tentang apa yang sedang dikomunikasikan.
Sebagian besar dari apa yang memengaruhi pesan dan bagaimana pesan itu dirasakan adalah konteks di mana pesan itu dibagikan. 
Konteksnya tidak hanya mencakup pengaturan komunikasi di tempat kerja (kantor, restoran, sambil berjalan antar lokasi) tetapi juga faktor sosial yang dimiliki oleh komunikator. Apakah salah satu bos dari yang lain? Apakah komunikator yang dimaksud adalah teman atau pesaing atau keduanya?
Hubungan interpersonal dan status relatif antara dua orang yang berkomunikasi dapat memengaruhi bagaimana pesan diterima.
Sama pentingnya adalah cara pesan ditransmisikan dari satu orang ke orang lain. Apakah secara langsung atau melalui telepon? Teks atau email? Selama pelatihan karyawan? 
Ahli teori komunikasi mengacu pada sarana komunikasi sebagai saluran, yang dapat berimplikasi pada bagaimana pesan dimaksudkan untuk diterima.
Email formal dari alamat email bisnis rekan kerja menetapkan harapan bahwa pesan tersebut adalah komunikasi “resmi” di tempat kerja. 
Namun, saluran seperti pesan Facebook menyarankan konteks yang lebih sosial, yang akan memberi isyarat gaya interaksi yang berbeda dan kurang formal. Memilih saluran yang tepat untuk pesan terkadang sama pentingnya dengan pesan itu sendiri

Contoh Komunikasi Interpersonal

Manusia adalah spesies sosial — akibatnya, kita terus berkomunikasi satu sama lain. 
Penelitian menunjukkan, orang berbicara di mana saja dari 7.000 hingga 20.000 kata sehari satu sama lain. Untuk konteks, pada skala yang lebih tinggi, itu setara dengan mengobrol rata-rata novella dalam sehari.
Komunikasi interpersonal terjadi sepanjang waktu dan dalam dunia bisnis, sering kali merupakan salah satu aspek terpenting dari pekerjaan seseorang.
Contoh komunikasi interpersonal antara lain:
1. Panggilan Telepon
Pada tahun 1876, Alexander Graham Bell, salah satu penemu telepon, mengucapkan kata-kata pertama yang dikirimkan melalui telepon. 
Mereka adalah asistennya dan sama bersejarahnya dengan duniawi: “Tuan. Watson, kemarilah, aku ingin bertemu denganmu.” Sejak itu, triliunan kata telah diucapkan di ponsel setiap hari. Berapa banyak panggilan yang Anda lakukan hari ini?
2. Rapat
Baik dilakukan secara langsung, (seperti pada hari-hari sebelum pandemi) atau di Zoom, rapat telah lama menjadi andalan pengalaman bisnis. Yang mengatakan, seperti pepatah modern, “Ini bisa saja email,” pikirkan dua kali sebelum meminta waktu dan perhatian seseorang dalam pengaturan grup.
3. Presentasi
Ketergantungan yang berlebihan pada “dek slide lama” mungkin memudar, tetapi presentasi tetap menjadi andalan ruang konferensi perusahaan. Dan kenapa tidak? Presentasi yang dikomunikasikan dengan baik dan menarik secara visual dapat menjadi titik temu untuk sebuah proyek dan menggembleng tim bersama-sama.
4. Email dan SMS
Beberapa pakar suka mengeluhkan fakta bahwa, sebagai budaya, kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berinteraksi dengan screen daripada satu sama lain. Faktanya adalah, kami menggunakan layar untuk berinteraksi satu sama lain — biasanya melalui komunikasi tertulis.
Setidaknya 97% pemilik ponsel cerdas mengirim pesan teks secara teratur menurut Pew Research Center, yang berjumlah sekitar 26 miliar teks harian yang dikirim di Amerika saja.
Itu banyak komunikasi interpersonal di tempat kerja — belum lagi banyak membaca dan menulis.

Pertanyaan yang Paling Sering Diajukan

Apa saja 4 contoh komunikasi interpersonal?
1. Panggilan Telepon
2. Rapat
3. Presentasi
4. Email dan SMS
Apa saja 4 jenis komunikasi interpersonal?
1. Lisan
2. Mendengarkan
3. Komunikasi Tertulis
4. Komunikasi Non-Verbal
Apa itu komunikasi antarpribadi?
Komunikasi interpersonal mengacu pada seluruh proses dan praktik pertukaran ide, informasi, dan bahkan pengalaman emosional yang dapat dibagikan di antara orang-orang. (Beekeeper)

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading