Jurnalistik Televisi – Pengertian, Karakteristik, Format Berita

Komunikasi Praktis
Televisi merupakan media paling efektif dan berpengaruh dibandingkan media lainnya. Pasalnya, berbeda dengan media cetak (media baca) dan radio (media dengar), televisi adalah media pandang dan dengar sekaligus yang menarik perhatian indera mata (melihat) dan telinga (mendengar) sekaligus.

Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan pesan dalam bentuk audiovisual gerak, temasuk pesan berita berita (jurnalistik televisi).

Siaran televisi merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologial, dan dimensi dramatikal.
  • Verbal, berhubungan dengan kata-kata yang disusun secara singkat, padat, efektif.
  • Visual lebih banyak menekankan pada bahasa gambar yang tajam, jelas, hidup, memikat.Teknologikal, berkaitan dengan daya jangkau siaran, kualitas suara, kualitas suara dan gambar yang dihasilkan serta diterima oleh pesawat televisi penerima di rumah-rumah.
  • Dramatikal berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatikal yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang dihasilkan secara simultan.
Kata “televisi” berasal dari bahasa Yunani Kuno “tèle” yang berarti “jauh”, dan Latin “visio” yang berarti “penglihatan” (Wikipedia).

Karakteristik Televisi

Setiap media memiliki karakteristik yang berbeda dengan media lainnya. Karakteristik media televisi adalah sebagai berikut:

1. Audiovisual.

Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya, yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi, bila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak.

2. Berpikir dalam Gambar

Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar.

  1. Visualisasi yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual.
  2. Penggambaran yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian Lebih Kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran jauh lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.

Fungsi Televisi

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni:
  1. Memberi informasi
  2. Mendidik
  3. Menghibur
  4. Membujuk. 

Dari keempat fungsi tersebut, fungsi menghibur lebih dominan karena televisi identik dengan hiburan. Namun, ada juga televisi khusus berita atau dominan program berita, seperti tvOne, Kompas TV, dan Metro TV.

Program Televisi

Meski identik dengan hiburan, program televisi secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

  1. Hiburan
  2. Informasi 

Program atau acara hiburan di televisi sangat beragam, antara lain musik atau lagu, permainan (game), drama, film (movie), sinetron, reality show, dan pertunjukan.

Program informasi memunculkan jurnalistik TV yang menyajikan beragam informasi, mulai dari berita hingga informasi hiburan (infotainmen).

Program Televisi

Jurnalistik Televisi

Pengertian Jurnalistik Televisi

Jurnalistik TV adalah praktik pemberitaan di media siaran televisi, sebagaimana halnya pemberitaan di media radio.

Jurnalistik Televisi dan Radio disebut juga Jurnalisme Penyiaran (Broadcast Journalism) dan Jurnalisme Elektronik (Electronic Journalism).

Jurnalistik televisi merupakan paduan media komunikasi gambar (visual) dan suara (audio). Karenanya, cara pengumpulan data (news gathering) media televisi harus selalu ada di tempat kejadian (on the spot) untuk mengambil gabar. No pictures, no news! 

Dalam hal tertentu, gambar mendominasi siaran. Words must less than pictures. Seringkali, sebuah berita cukup disajikan dengan kata pengantar singkat penyiar, lalu diikuti tayangan gambar (video).
Jurnalisme TV juga menulis berdasarkan gambar (write to pictures) atau bertutur tentang gambar. 
Proses produksi berita TV meliputi tiga aktivitas pokok: 
  1. News gathering — pengumpulan bahan berita, terutama gambar (video)
  2. News production — proses produksi, memadukan suara, gambar, dan naskah (script).
  3. News presenting — penyajian atau penayangan berita.

Dalam News Production, jurnalisme TV harus menggunakan bahasa tutur, bahasa gambar, menuliskan tentang gambar, dan atau melaporkan tentang gambar. 

Penggunaan bahasa tutur harus benar-benar sinc (sinkron) antar gambar dan kata-kata dan atau kalimat.
Keunggulan Jurnalistik TV

Jurnalistik televisi merupakan perpaduan media komunikasi gambar (visual) dan suara (audio). Dengan demikian kelebihan sekaligus karakteristik jurnalistik TV adalah sebagai berikut:

  1. Dapat menyajikan berita dengan menampilkan pendapat narasumber secara langsung/orisinal.
  2. Menyahikan berita dalam format audio-visual (video)
  3. Lebih memberi warna terhadap berita yang disajikan
  4. Mengutamakan gambar atau peristiwa yang direkam oleh kamera sehingga lebih dapat dipahami dan tidak monoton.
Karakter Berita TV
  1. Media audio-visual
  2. Mengutamakan gambar
  3. Mengutamakan kecepatan
  4. Bersifat sekilas
  5. Bersifat satu arah
  6. Daya jangkau luas
Bahasa Jurnalistik TV
  1. Menggunakan bahasa sehari-hari (bahasa tutur, bahasa percakapan)
  2. Menggunakan kalimat-kalimat pendek, ringkas.
  3. Satu kalimat satu ide.
  4. Membatasi narasi atau berita hanya pada satu tema utama

Format Berita TV

  1. Reader (RDR)
  2. Reader-Graphics (RDR-GRAP)
  3. Reader Sound and Tape (RDR-SOT)
  4. Voice Over (VO)
  5. Life on Tape (LOT)
  6. Live Report
  7. VO Tanpa Narasi

Reader (RDR)

Reader adalah format berita TV yang paling sederhana. Reporter cukup menuliskan lead in (teras) berita untuk dibacakan oleh presenter berita.  Format berita jenis ini sama sekali tidak memiliki gambar.

  • Berita sangat penting dan harus segera disampaikan
  • Gambar belum tersedia
  • Peristiwa terjadi menjelang atau saat program berita tengah mengudara
  • Beritanya dapat berhubungan dan tidak berhubungan dengan berita yang tengah ditayangkan.
  • Durasi maksimal 30 detik.
  • Seluruh narasi dibaca oleh presenter tanpa gambar atau wawancara.
  • Format naskahnya hanya berisi Lead

Reader-Graphics (RDR-GRAP)

• Jenis berita yang dilengkapi oleh grafik sebagai pengganti gambar yang belum diperoleh.
• Seluruh narasi dibaca oleh presenter.
• Yang tampak di layar adalah kombinasi antara wajah presenter dan grafik

Reader Sound and Tape (RDR-SOT)

• Jenis berita yang leadnya dibaca oleh presenter, kemudian dilengkapi oleh pernyataan narasumber.
• Narasumber dinilai sangat penting.
• Naskah berita ditambah dengan TAG yang melengkapi pernyataan narasumber.
• Tag berguna untuk mengembalikan kendali berita dari narasumber ke presenter.

Voice Over  (VO)

Voice over adalah format beruta TV yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan penyiar seluruhnya. Sementara penyiar tengah membacakan isi tubuh berita, gambar menyertainya sesuai konteks naskah.

Atmosphere sound yang terekam dalam gambar dapat dihilangkah atau dimunculkan bila memang dapat membangun suasana peristiwa.

Penulis naskah berita terlebih dahulu melihat gambar yang tersedia dan mencatat gambar-gambar yang diperlukan. Sebab gambar yang diambil seorang juru kamera biasanya panjang, sementara yang diperlukan beberapa detik saja.

Format Berita ini disusun dengan ketentuan:

  • Gambar yang tersedia datar dan kurang dramatis
  • Durasi 20-30 detik.
  • Jenis berita yang seluruh beritanya dibaca oleh presenter.
  • Naskah berita VO ditulis bila ada gambar dan informasi yang memadai.

VO-Grafik


VO-Grafik adalah format berita televisi yang lead in dan isi beritanya seluruhnya dibacakan penyiarnya. Ketika penyiar membacakan tubuh berita, gambar pendukungnya hanya berupa grafik dan tulisan.

Tidak ada sama sekali gambar peristiwa, karena saat berita ini dibuat peristiwanya tengah berlangsung dan redaksi belum meneria kiriman gambarnya.

Format Berita ini disusun dengan ketentuan:

  • Gambar belum tersedia
  • Memiliki data yang cukup
  • Durasi maksimal 20 detik.

Voice Over Sound on Tape (VOSOT)

VO-SOT adalah format berita TV yang memadukan antara voice over dengan sound on tape. Lead ini dan isi tubuh berita dibacakan penyiar.

Pada akhir berita dimunculkan SOT narasumber sebagai pelengkap berita yang telah dibacakan. Jadi, ekor sebuah berita diakhiri dengan SOT atau sync dan tidak ada lagi naskah yang dibacakan penyiar.

VO-SOT dapat disusun dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Gambar yang tersedia kurang menarik dan dramatis
  • Ada bagian pernyataan narasumber (SOT) yang perlu ditonjolkan untuk melengkapi narasi pada akhir berita
  • Durasi maksimal 60 menit, yang terdiri atas 40 detik VO dan 20 detik SOT. Namun jika memungkinkan, sebaiknya durasi keseluruhan dibawah 60 menit supaya berita tidak bertele-tele.
  • Terdapat naskah berita, gambar dan rekaman wawancara dengan narasumber.

Paket (PKG)

Package adalah format berita televisi yang lengkap terdiri dari gambar, suara atmosfir, grafik, vo, dan sot.

Lead in-nya dibacakan penyiar, tetapi isi berita dibacakan (dubbing) oleh reporter bersangkutan atau narator lainnya. 

Pada bagian tubuh berita disisipkan SOT narasumber dan berita ditutup dengan narasi yang dibacakan reporter atau narator lainnya. Di akhir berita dituliskan reporter dan juru kamera.

Berita package dapat disajikan dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Data yang diperoleh lengkap
  • Gambar menarik dan dramatis
  • Jika gambar memiliki atmosphere sound/natural sound yang menarik dan dramatis dari peristiwa harus dimunculkan supaya memikat penonton
  • Kalau dirasakan penting, reporter dapat muncul (stand up) pada awal maupun akhir berita
  • Durasi maksimal 2 menit 30 detik. 

Life on Tape (LOT)


Live on Tape adalah format berita TV yang direkam secara langsung di tempat kejadian, namun siarannya ditunda (delay).

Jadi, reporter merekam dan menyusun laporannya di tempat peliputan dan penyiarannya baru dilakukan kemudian. Format ini dipilih untuk menunjukkan bahwa reporter hadir di tempat peristiwa.

Format Berita ini disusun dengan ketentuan:
  • Jenis berita ini sebenarnya merupakan jenis berita paket, hanya saja reporternya yang melaporkan langsung dengan ada gambar reporter.
  • Kemunculan reporter untuk menjembatani informasi awal dan akhir. Kemunculan ini disajikan dalam bentuk ON CAM pada naskah berita
  • Leadnya tetap dibaca oleh Presenter, tubuh beritanya dibaca olee dubber.
  • Di akhir berita dituliskan reporter dan juru kamera.

Live Report (LIVE)

Jenis berita ini sebernarnya merupakan jenis berita paket, denga tambahan komunikasi antara reporter dan presenter.

Leadnya bisa dibaca oleh presenter atau langsung oleh reporter. Berita jenis ini membutuhkan perangkat yang lengkap di lokasi

VO Tanpa Narasi

Jenis berita ini mengutamakan kekuatan gambar, sehingga narasinya dibuat sedikit. Narasi hanya berupa lead yang dibacakan presenter. Pada penyampaian gambar tidak diikuti oleh narasi

Sound On Tape (SOT)

Sound on Tape (SOT) adalah format berita TV yang hanya berisi lead in dan statement (pernyataan) narasumber. Penyiar hanya membacakan lead in berita, kemudian diikuti pernyataan narasumber.

Pernyataan yang dikemukakan narasumber tidak boleh mengulang isi lead in. SOT harus merupakan kelanjutan kalimat dari lead in.

Berita ini dapat disajikan dengan ketentuan:

  • Pernyataan yang dikemukakan narasumber lebih penting ditonjolkan daripada disusun dalam bentuk narasi
  • Kalau dibuat dalam format lain, pernyataan narasumber menjadi tidak utuh dan tidak menarik
  • Narasumber yang mengemukakan pernyataan bisa lebih dari satu orang, baik saling mendukung maupun bertentangan
  • Format ini bisa dibuat sebagai pelengkap berita diatasnya dan bisa juga berdiri sendiri
  • Durasi maksimal satu menit. Namun, jika pernyataan itu luar biasa pentingnya maka boleh lebih dari satu menit dan sesuaikan dengan kebutuhan.

Live on Cam

Live on cam adalah format berita TV yang disiarkan langsung dari lapangan atau lokasi peliputan. Biasanya sebelum reporter melaporkan langsung, presenter akan membacakan lead in.

Laporan model ini juga bisa disisipi gambar atau grafis yang relevan. Biasanya yang menggunakan format semacam ini ya kayak Breaking News itu.

Live by Phone

Live by phone adalah format berita TV yang disiarkan secara langsung dari tempat peristiwa dengan menggunakan sambungan telepon ke studio.

Lead in dibacakan presenter dan diteruskan dengan penyampaian berita oleh reporter. Wajah dan lokasi kejadian dimunculkan dalam grafis di televisi, atau jika tersedia juga bisa disisipkan gambar peristiwa sebelumnya.

Phone Record

Phone record adalah format berita TV yang direkam secara langsung dari lokasi reporter meliput, tetapi penyiarannya dilakukan secara delay. Hampir sama dengan Live by Phone, tapi teknis penyiarannya secara delay.

Visual News

Visual News adalah format berita TV yang hanya menayangkan gambar-gambar yang menarik dan dramatis (rolling). Presenter cukup membacakan lead in dan kemudian visual ditayangkan.

Program Berita TV (News Progam)

Program berita atau acara berita, biasanya berisi liputan berbagai peristiwa berita dan informasi lainnya, apakah yang diproduksi secara lokal oleh stasiun radio atau televisi, atau oleh suatu jaringan penyiaran.

Program berita juga bisa berisi materi tambahan seperti liputan olahraga, prakiraan cuaca, laporan lalulintas, komentar serta bahan lain yang oleh penyiar berita dianggap relevan dengan pendengar ataupun pemirsanya.

Jenis-Jenis Berita Televisi

Berita dalam jurnalistik televisi –yang disajikan dalam berbagai format di atas– dikategorikan menjadi empat bagian yaitu :

1. Hard News

Hard News merupakan berita tentang peristiwa yang dianggap penting.

2. Soft News

Berita ringan merupakan berita yang tidak terikatdengan aktulaitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya.

3. Investigative Reports

Laporan investigatif atau disebut juga laporan penyelidikan (investigasi) merupakan jenis berita yang ekslusif. Datanya tidak bisa diperoleh di permukaan, tetapi harus berdasarkan penyelidikan.

4. Wawancara On Air

Meskipun penonton hanya mampu mendengarkan suara dari narasumbernya, beritanya lebih faktual karena langsung dari narasumbernya.

5. Infotainment

Berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan selebritas atau dunia hiburan.

6. Dokumenter

Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.

Misalnya, menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang tokoh, kehidupan atau sejarah suatu masyarakat (misalnya suku terasing) atau kehidupan hewan di padang rumput dan sebagainya.

Suatu program dokumenter adakalanya dibuat seperti membuat sebuah film sehingga sering disebut dengan film dokumenter.

4. Talk Show

Program talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu dipandu seorang pembawa acara (host).

Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka seorang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.

5. Vox Pop

Vox pop melengkapi format berita yang ada. Biasanya berisi komentar atau opini dari masyarakat tentang isu tertentu. Durasinya singkat dan langsung to the point.

Penulisan Naskah Berita Televisi

Teknis penulisan naskah berita televisi sama dengan jurnalistik radio, seperti:

  • Menggunakan bahasa sehari-hari (bahasa tutur)
  • Ringkas, menggunakan kalimat-kalimat pendek
  • Satu kalimat satu ide
  • Membatasi narasi atau berita hanya pada satu tema utama.

Demikian Jurnalistik Televisi – Pengertian, Karakteristik, Format Berita. Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).*

Referensi:

Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Penyiar, Reporter, dan Scriptwriter, Penerbit Nuansa Bandung, 2004; Imelda Reynolds (ed.), Pedoman Jurnalistik Radio, Internews Indonesia, 2000; JB Wahyudi, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Pustaka Utama Grafiti Jakarta, 1996; Torben Brandt dkk. (editor), Jurnalisme Radio: Sebuah Panduan Praktis, UNESCO Jakarta-Kedubes Denmark Jakarta 2001; Morrisan M.A, 2011, Managemen Media Penyiaran Edisi Revisi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group; Jurnalistik Televisi, Arifin s Harahap, PT Indeks, 2006

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading