Jenis-Jenis Opener: Tips Pembuka Public Speaking Pidato dan Presentasi

Komunikasi Praktis
Jenis-Jenis Opener: Tips Pembuka Public Speaking Pidato dan Presentasi

Public speaking atau berbicara di depan umum, seperti pidato dan presentasi, memerlukan pembukaan atau kata-kata pembuka yang disebut opener.

Di pembuka inilah kesan pertama audiens terhadap seorang pembicara. Karenanya, opener atau pembuka public speaking (pidato/presentasi) harus menarik.
Sebuah pembukaan pidato/presentasi umumnya diawali dengan salam, seperti Assalamu’alaikum dan/atau Selamat Pagi dan sejenisnya. Nah, yang dimaksud opener di sini adalah apa yang harus dikatakan setelah salam.

Opener merupakan kunci sukses public speaking. Anda perlu mempertimbangkan tips opener public speaking dari YPO berikut ini.

Contoh pembuka standar dan paling umum adalah seperti ini:

“Halo semuanya. Terima kasih sudah menerima saya. Nama saya ______ _______, dan saya akan berbicara kepada Anda hari ini tentang _______. Untuk memulai, _______ penting karena…”

Namun, jika opener itu yang digunakan, maka risikonya tiba-tiba hadirin mulai berpindah tempat duduk, memeriksa ponsel, berbicara satu sama lain, dan melakukan apa saja –selain memperhatikan Anda.

Pembukaan Anda sering kali menentukan berapa lama audiens akan “mendengarkan” presentasi Anda. Jika Anda membuat audiens Anda bosan sejak awal, kecil kemungkinan pesan Anda akan tersampaikan secara efektif.

Tips Pembuka Public Speaking yang Manarik

Bagaimana Anda membuka pidato atau presentasi secara efektif untuk mencegah hal ini terjadi? Berikut adalah tujuh metode efektif untuk membuka pidato atau presentasi:

1. Mengutip

Membuka dengan kutipan yang relevan dapat membantu mengatur nada untuk sisa pidato Anda. Sebagai contoh, untuk membuka presentasi yang berhubungan dengan public speaking:

“Biasanya butuh waktu lebih dari tiga minggu untuk menyiapkan pidato dadakan yang bagus.” –Mark Twain.

 
Banyak kata mutiara yang bisa dijadikan bahan opener public speaking Anda.Contohnya:

“Hadirin yang saya hormati. Ada ungkapan “there is no great people but trained people”. Tidak ada orang hebat. Yang ada adalah orang-orang yang terlatih. Ungkapan ini…”  

2. Skenario “Bagaimana Jika”

Segera menarik audiens Anda ke dalam pidato Anda akan menghasilkan keajaiban. Mengajukan pertanyaan “bagaimana jika” mengundang audiens untuk mengikuti proses berpikir Anda.

“Bagaimana jika kita semua blak-blakan? Seberapa berbeda kehidupan kita sehari-hari? Apa yang akan terjadi jika kita mengatakan apa yang ada di pikiran kita, sepanjang hari setiap hari?”

3. Skenario “Bayangkan”

Metode serupa, tetapi lebih relevan untuk contoh sensasional. Ini menempatkan anggota audiens Anda langsung ke dalam presentasi dengan memungkinkan setiap anggota memvisualisasikan skenario yang luar biasa.

“Bayangkan melompat keluar dari pesawat skydiving dan menemukan parasut Anda tidak berfungsi. Kenangan apa yang akan muncul di hadapan Anda? Sekarang bayangkan parasut terbuka. Seberapa berbeda Anda akan bertindak ketika Anda mendarat?”

4. Pertanyaan

Ajukan pertanyaan retoris atau literal. Ketika seseorang ditanya dengan pertanyaan, apakah jawaban diminta atau tidak, orang itu secara intuitif menjawab.

“Siapa yang tidak ingin tinggal di pulau eksotis?”

5. Kesunyian

Jeda, baik dua detik atau 10 detik, memungkinkan audiens Anda untuk duduk dan tenang. Sebagian besar audiens mengharapkan pembicara untuk segera memulai. Jeda ekstra membawa semua perhatian tepat di tempat yang Anda inginkan – pada Anda.

Benar! Ini semacam “gimmick” atau “prank”. Jika tiba-tiba terdiam agak lama setelah salam, audiens akan mengira Anda dengan ragam dugaan.

Diam beberapa saat juga ampuh untuk membuat diam audiens yang “berisik” –ngobrol saat Anda berbicara di depan mereka.

6. Statistik

Gunakan statistik yang mengejutkan, kuat, dan dipersonalisasi yang akan beresonansi dengan audiens untuk menyampaikan pesan Anda segera. Hal tersebut berpotensi memicu daya tarik emosional penonton.

“Lihat ke kirimu. Sekarang lihat ke kanan Anda. Salah satu teman duduk Anda akan ___________.”

“Di ruangan ini, lebih dari 90 persen dari kita akan _________.”

7. Pernyataan/Frasa yang Kuat

Pernyataan atau frasa dapat menarik perhatian audiens dengan membuat hadirin menebak-nebak apa yang akan Anda katakan selanjutnya. Menerapkan teknik silence setelahnya juga menambah efeknya.

Kami tidak bisa menang. Kita tidak bisa menang…” (berhenti sebentar) “… Itulah yang dikatakan setiap surat kabar di negara ini.”

 
Itu dia jenis-jenis opener atau teknik pembuka public speaking –pidato dan presentasi. Ada ide lain? Silakan isi kolom komentar.*

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading