PREDIKSI HARI RAYA LEBARAN IDUL FITHRI 1436 H / 2015 M.
DALAM seminggu terakhir, media-media memberitakan prediksi hari raya Idul Fitri 1436 H / 2015 M yang akan ditetapkan pemerintah. Yang sudah pasti, PP Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Fitri jatuh pada hari Jumat 17 Juli 2015. Demikian pula PBNU dalam kalendernya.
Namun, keputusan NU ditentukan hasil rukyat. Di sisi lain, diprediksi hilal bakal gagal terlihat saat dirukyat sehingga NU akan menggenapkan puasa jadi 30 hari sehingga Idul Fitri hari Sabtu 18 Juli 2015, sama dengan kalender Persatuan Islam (Persis).
Dari berbagai pemberitaan di media, kita bisa meringkasnya sebagai berikut:
Berdasarkan ilmu falak, ketinggian hilal ketika matahari tenggelam pada hari Kamis 16 Juli 2015 adalah 3°12′ di atas ufuk hakiki. Berdasarkan perhitungan ini, maka ada beberapa prediksi jatuhnya hari ‘idul fithri tahun 2015 ini, di antaranya :
- Teori Visibilitas Hilal. Ormas NU berpegang dengan teori ini. Berdasarkan teori ini (sesuai almanak PBNU) kemungkinan besar NU menetapkan hari ‘idul fithri pada hari Jum’at 17 Juli 2015.
- Teori Imkanur Ru’yat yang dipegang oleh MABIMS (Kementerian Agama ASEAN). Berdasarkan teori ini dimungkinkan Kementerian Agama Indonesia, Malaysia dan Singapura akan menetapkan ‘idul fithri pada hari Jum’at, 17 Juli 2015. Kecuali Brunei yang diprediksi bakal menetapkan idul fithri tanggal 18 Juli 2015.
- Teori Wujudul Hilal. Ormas Muhammadiyah berpegang dengan teori ini dan telah menetapkan ‘idul fithri jatuh pada hari Jum’at 17 Juli 2015.
- Teori Kalender Hijriyah Global (UHC). Berdasarkan teori ini maka ‘idul fithri diprediksi jatuh pada hari Jum’at 17 Juli 2015.
- Teori Ru’yat Saudi Arabia. Berdasarkan teori ini diprediksi ‘idul fithri jatuh pada hari Jum’at, 17 Juli 2015.
- LAPAN dan PERSIS menetapkan imkanur ru’yat dengan minimal ketinggian hilal adalah 5° di atas ufuk. Berdasarkan hal ini maka PERSIS menetapkan ‘idul fithri jatuh pada hari Sabtu, 18 Juli 2015.
Kesimpulan :
- Secara umum, besar kemungkinan Idul Fitri jatuh pada hari Jum’at, 17 Juli 2015.
- Pakar dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin mengisyaratkan kemungkinan perbedaan tanggal perayaan Hari Raya Idulfitri 1436 Hijriyah/2015 Masehi. Penyebabnya, rukyat kemungkinan gagal melihat bulan baru (hilal).*