Film dokumenter merupakan salah satu jenis film yang bernilai jurnalistik. Cerita dalam film dokumenter merupakan kisah nyata, hanya dibumbui dengan efek drama agar lebih menghibur dan menarik.
Karakteristik Film Dokumenter
Bill Nichols (1991: 111) merumuskan secara sederhana bahwa film dokumenter adalah upaya menceritakan kembali sebuah kejadian atau realitas, menggunakan fakta dan data.
Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Istilah “dokumenter” pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, ditulis oleh The Moviegoer, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926.
Di Perancis, istilah dokumenter digunakan untuk semua film non-fiksi, termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan. Berdasarkan definisi ini, film-film pertama semua adalah film dokumenter. Mereka merekam hal sehari-hari, misalnya kereta api masuk ke stasiun. pada dasarnya, film dokumenter merepresentasikan kenyataan. Artinya film dokumenter berarti menampilkan kembali fakta yang ada dalam kehidupan.
Gerzon R. Ayawaila dalam buku Dokumenter, Dari Ide Sampai Produksi (2009) mengatakan, gaya dan bentuk film dokumenter lebih memiliki kebebasan dalam bereksperimen meskipun isi ceritanya tetap berdasarakan pada sebuah peristiwa nyata apa adanya.
Ketika teknologi audio-visual berkembang, salah satunya televisi maka bentuk dan gaya dokumenter pun ikut berkembang dalam bermacam gaya dan bentuk.
Film dokumenter terpecah dalam dan kategori produksi yaitu film dokumenter dan televisi dokumenter.
Pada umumnya film dokumenter berdurasi panjang, diputar di bioskop, atau pada festival.
Film dokumenter lebih bebas menggunakan semua tipe shot, sedangkan umumnya dokumenter televisi berdurasi pendek, dan terbatas menggunakan tipe shot seperti close up dan medium shot. Hal ini karena adanya penyesuaian pada perbedaan besar layar bioskop dengan layar kaca televisi.
Karakteristik Film Dokumenter
Film dokumenter merupakan film nonfiksi yang dibedakan dengan film cerita fiksi.
Ada empat kriteria yang menerangkan bahwa dokumenter adalah film nonfiksi, yaitu:
1. Setiap adegan dalam film dokumenter merupakan rekaman kejadian sebenarnya, tanpa interpretasi imajinatif seperti halnya dalam film fiksi.
Apabila film fiksi latarbelakang (setting) adegan dirancang, pada dokumenter latar belakang harus spontan otentik dengan situasi dan kondisi asli (apa adanya).
2. Yang dituturkan dalam film dokumenter berdasarkan peristiwa nyata (realita), sedangkan pada film fiksi isi cerita berdasarkan karangan (imajinatif).
Bila dokumenter memiliki interpretasi kreatif, maka dalam film fiksi adalah interpretasi imajinatif.
3. Sebagai sebuah film nonfiksi, sutradara melakukan observasi pada suatu peristiwa nyata, lalu melakukan perekaman gambar sesuai apa adanya.
4. Apabila struktur cerita pada film fiksi mengacu pada alur cerita atau plot, dalam dokumenter konsentrasinya lebih pada isi dan pemaparan.
Kunci utama dari sebuah film dokumenter adalah penyajian sebuah fakta. Film dokumenter berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa, dan lokasi yang nyata.
Film dokumenter tidak menciptakan suatu peristiwa atau kejadian, namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi atau otentik.
Jenis jenis Film Dokumenter
1. Biografi
Berisi potret, biografi dan profil perjalanan hidup suatu tokoh terkenal dunia, bisa berupa presiden, menteri, pengusaha, artis, musisi, dan lain-lain. Contoh : Mandela, Salvador Dali, This Is It Michael Jackson
2. Sejarah
Berisi rekaman kejadian dan peristiwa bersejarah yang terjadi di masa lalu, bisa berupa perang, perjanjian, kehidupan masa lalu dan lain-lain. Contoh : Triumph of the Will, Olympia I, Mutiara dari Timur
3. Traveling
Berisi footage laporan perjalanan lengkap ke tempat wisata atau tempat tempat tertentu bisa dalam bidang antropologi atau bidang hiburan saja. Contoh : Nanook of the North, Song of Ceylon
4. Ilmu Pengetahuan
Berisi film dokumenter tentang pendidikan dan education yang memberikan informasi bisa dari bidang sains, teknologi, budaya dan lain-lain. Contoh : Discovery Channel, National Geographic
5. Investigasi
Berisi rekaman penyelidikan dan investigasi secara jurnalistik suatu kasus atau peristiwa yang sedang dibahas dengan tujuan mengetahui lebih dalam. Contoh : The Thin Blue, The Act of Killing
Produksi Film Dokumenter
Menurut Chandra Tansil (2010:5), tahap pembuatan film dokumenter dibagi menjadi enam bagian:
- Membangun gagasan
- Riset
- Menyusun alur cerita
- Menyusun desain produksi
- Syuting
- Penyuntingan gambar dan suara dimeja editing
Demikian pengertian, karakteristik, dan jenis film dokumenter. Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).*
Referensi Film Dokumenter: What’s Documentary Film | Tonton Film Dokumenter