Cara Menulis Artikel dalam 6 Langkah

Komunikasi Praktis

Posting berikut ini berisi tips cara membuat tulisan jenis artikel atau cara menulis artikel. Dimulai dari pengertian artikel.

Cara Menulis Artikel dalam 6 Langkah

ARTIKEL adalah salah satu jenis tulisan jurnalistik kategori opini. Selain artikel, tulisan opini dalam jurnalistik antara lain Tajuk Rencana dan Kolom.

Sebagaimana karya jurnalistik lainnya, artikel berisi informasi, dalam hal ini “fakta dalam pemikiran” fact in idea) penulisnya. Artikel berisi ide, gagasan, pemikiran, analisis, atau penilaian penulis tentang suatu masalah atau perisiwa.

Pengertian Artikel

Per definisi, artikel adalah tulisan berisi pendapat atau opini penulisnya tentang suatu masalah atau peristiwa.

Dalam bahasa Inggris, artikel sering disebut views (pandangan) dan opinion article (artikel opini).

Dalam jenis tulisan jurnalistik, artikel merupakan jenis tulisan yang berbeda dengan dua jenis tulisan lainnya, yaitu berita (news) dan feature.

Dari sisi “berpikir”, menulis artikel lebih sulit daripada menulis berita. Menulis berita hanya merangkai fakta atau data peristiwa dalam formula 5W+1H. Wartawan tidak perlu berpikir lama dan mendalam.

Dalam menulis artikel, penulis butuh waktu lama untuk menentukan topik, tema, sudut pandang (angle), referensi, dan mengembangkan idenya.

Cara Membuat Artikel

Dari sisi proses, penulisan artikel dimulai dari adanya ide yang dituangkan dalam topik. Topik lalu dikembangkan dengan menggali referensi atau rujukan.

Setalah bahan atau data terkumpul, penulis bisa membuat garis besar tulisan (outline) atau langsung menulis. Naskah yang ditulis biasa disebut draft.

Langkah berikutnya adalah melakukan penyuntingan (editing) naskah tersebut sebelum dipublikasikan atau dikirimkan kepada redaksi media untuk dimuat.

Berikut ini cara menulis artikel dalam 6 langkah:

1. Menemukan Ide

Ide tulisan akan ditemukan jika sudah ada niat menulis. Ide ada di mana-mana –hasil perenungan, pengamatan, bacaan, dan sebagainya.

Umumnya, ide tulisan muncul dari hasil bacaan, terutama membaca berita. Dari berita yang dibaca, biasanya muncul ide menulis untuk mengembangkan topik yang ada dalam berita.

Topik-topik yang sedang tren di media sosial juga bisa menjadi sumber ide dan topik tulisan. Misalnya, saat ramai soal kebakaran hutan (karhutla), penulisa bisa mengembangkannya dengan menulis sebuah artikel tentang penyebab dan solusi karhutla.

2. Memilih topik

Topik yang dipilih hendaknya yang dipahami atau dikuasai. Lebih baik lagi jika memiliki data atau referensi yang memadai.

Tulisan artikel bukan hanya berisi pendapat pribadi, namun juga sebaiknya didukung data atau fakta sebagai penguat atau pendukung argumentasi.

Topik yang dipilih hendaknya disempitkan. Misalnya, jika akan menulis soal Kota Bandung, maka bisa disempitkan dan fokus ke Transportasi Kota Bandung, Wisata Kota Bandung, atau sisi lain Kota Bandung.

Lebih baik lagi, topik yang dipilih belum pernah dibahas penulis lain agar artikel menjadi unik dan hal baru bagi pembaca.

3. Baca Referensi

Banyak orang menulis artikel mandek di alinea pertama atau kedua. Penyebabnya, tidak cukup bahan untuk ditulis.

Karenanya, sebelum mulai menilis, baca referensi sebanyak-banyaknya. Jika perlu, temukan kutipan orang yang terkenal, peristiwa besar terkait topik, dan data terbaru.

Saat ini para penulis dimudahan dalam hal referensi dengan melimpahnya informasi di internet. Dengan bantuan mesin pencari Google, referensi tentang apa pun mudah ditemukan.

Tulisan yang baik terdiri dari fakta dan juga opini. Anda wajib membaca referensi sebanyak-banyaknya sebelum menulis sebuah artikel.

Jadi, ketika menulis artikel, Anda bisa mengalir menulis setiap paragrafnya. Stephen King melarang kita untuk terlalu banyak menonton televisi dan lebih banyak membaca buku. Ini akan meningkatkan kemampuan mencari referensi dan meningkatkan kemampuan menulis.

King juga mengatakan, jangan terpaku pada satu referensi saja, Anda harus mencari beberapa referensi tulisan untuk mendukung data Anda.

4. Buat Outline

Setelah mendapatkan cukup rujukan, buatlah kerangka tulisan, mulai dari pembuka, pembahasan, dan penutup.

5. Menyusun Draft

Tulis semua yang Anda ketahui tanpa takut salah. Tulis semua yang ada di otak Anda sekarang juga. Jangan terpaku lagu dengan kerangka dan tata bahasa. Itu urusan belakang.

6. Edit

Setelah draft selesai, baca ulang naskah Anda. Lakukan editing dan cocokkan dengan kerangka tulisan yang sudah dibuat sebelumnya.

Dalam tahap editing ini, Anda mengoreksi tata bahasa, akurasi data, juga pilihan kata. Jika tulisan Anda dikirimkan ke media massa, maka akan ada editing ulang oleh editor atau redaktur opini media tersebut.

Demikian Cara Menulis Artikel dalam 6 Langkah. Namun, jangan terpaku pada “teori” menulis artikel di atas. Intinya, tulis sajalah! Just write. Sebaiknya Anda membuat blog untuk mengasah keterampilan menulis sekaligus publikasi “draft” tulisan Anda.

Referensi: Writer’s Digest

Discover more from Komunikasi Praktis

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading